kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tinnitus bisa semakin parah karena infeksi Virus Corona


Senin, 09 November 2020 / 07:53 WIB
Tinnitus bisa semakin parah karena infeksi Virus Corona
ILUSTRASI. Tinnitus bisa semakin parah akibat Virus Corona. REUTERS/Thomas Peter


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Infeksi Virus Corona berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Selain mengganggu sistem pernapasan, Covid-19 juga menyebabkan fungsi indra pendengaran manusia mengalami penurunan. Hal itu menunjukkan bahwa menerapkan protokol kesehatan secara disiplin penting untuk dilakukan.

Penelitian tentang masalah pendengaran terkait infeksi Virus Corona dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari Anglia Ruskin University. Mengutip dari Echo News (echo-news.co.uk), penelitian itu dilakukan untuk menganalisa dampak jangka pendek dan jangka panjang.

Penelitian tersebut melibatkan 3.103 penderita tinnitus dari 48 negara yang berbeda. Tinitus merupakan kondisi di mana telinga seseorang berdenging dalam jangka waktu yang lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Virus Corona memperparah tinnitus sebanyak 40%.

Meski penelitian dilakukan dengan pasien Covid-19 yang telah menderita tinnitus, tapi beberapa responden melaporkan bahwa kondisinya semakin parah karena Virus Corona. Artinya, tinnitus bisa jadi salah satu dampak jangka panjang dari Covid-19.

Baca Juga: Hati-hati, otot jantung bisa diserang virus corona

Selain Virus Corona, ada hal lain yang memperparah kondisi tinnitus yang dialami oleh 32% responden. Beberapa di antaranya adalah rasa khawatir terinfeksi Virus Corona, masalah finansial, kesendirian, dan kesulitan untuk tidur.

Dr. Eldre Beukes, pemimpin penelitian, mengatakan bahwa kondisi tinnitus diperparah oleh dua faktor, yaitu faktor internal (kecemasan dan kesendirian) dan faktor eksternal (perubahan rutinitas). Hal itu menunjukkan bahwa diperlukan pengujian mendalam secara klinis dan pelayanan suportif.

Melansir dari Echo News, 46% responden percaya bahwa tinnitus yang diderita semakin parah karena adanya kebijakan pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Virus Corona. Kebijakan tersebut menimbulkan perubahan yang signifikan pada pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: 4 Hal yang membuat virus corona berbeda dengan virus flu

David Stockdale, rekan penulis penelitian, mengatakan bahwa tinnitus yang tidak diobati dengan benar akan memperparah kondisi penderita. Hal itu bisa berdampak pada kesehatan mental pula. 

Stockdale menambahkan, sistem pelayanan kesehatan perlu memastikan penderita tinnitus dapat mengakses layanan kesehatan profesional dengan cepat dan mudah. Tujuannya agar kondisi kesehatannya tak memburuk.

Selanjutnya: Gejala penyakit gastrointestinal jadi tanda infeksi Virus Corona? Cek laporannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×