kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekanan darah tinggi sudah mulai mendatangi generasi milenial


Senin, 07 September 2020 / 23:34 WIB
Tekanan darah tinggi sudah mulai mendatangi generasi milenial
ILUSTRASI. Ilustrasi tekanan darah (shutterstock)


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Generasi milenial atau mereka yang lahir di tahun 1980 hingga awal tahun 2000-an sudah menghadapi masalah kesehatan, terutama tekanan darah tinggi. Walau kesadaran untuk menjaga gaya hidup sehat makin meningkat di generasi ini, tetapi banyak yang melupakan pentingnya pemeriksaan kesehatan (medical check up) sesederhana mengukur tekanan darah.

Tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang berada di atas 130 sistolik (bacaan atas yang menunjukkan tekanan di arteri saat jantung berkontraksi) atau lebih dari 80 diastolik (bacaan bawah yang merupakan tekanan di antara detak jantung). “Tekanan darah tinggi akan membuat pembuluh darah menegang dan memaksa tekanan darah yang lebih tinggi lagi,” jelas dokter jantung Michael Miedema, MD, MPH, dari Minneapolis Heart Institute Foundation.

Hal tersebut dapat menciptakan tekanan pada dinding pembuluh darah, menyebabkan rantai inflamasi yang buruk, penumpukan plak, dan risiko yang lebih tinggi lagi yaitu terkena serangan jantung dan stroke.

Dulu, masalah tekanan darah tinggi hanya untuk orang tua dan dianggap kecil kemungkinannya terjadi pada anak muda. Namun, kini tidak lagi, karena banyak juga anak muda yang mengalami masalah tekanan darah tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa masalah berikut:

Baca Juga: Kumis kucing, obat herbal yang bisa mengobati tekanan darah tinggi sampai diabates

Wellness yang tak bikin sehat

Anda berpikir dengan mengkonsumsi suplemen khusus, meminum ramuan herbal, dan terapi alternatif akan membuatmu menjadi sehat. Namun, jika berbicara tentang tekanan darah, hal tersebut tak berlaku. “Kaum milenial banyak mendengar tentang wellness dan tidak mengetahui tentang kesehatan yang sebenarnya,” kritik Christopher Kelly, MD, seorang milenial dan dokter jantung di Rumah Sakit Jantung dan Vaskular North Carolina.

“Tren wellness menjanjikan hasil yang bagus dengan usaha yang sedikit, tetapi tidak banyak memberi manfaat,” lanjut Kelly. Ia mengatakan, hanya sedikit iklan wellness yang menyebutkan pentingnya olahraga teratur, tidak merokok, menjaga berat badan yang sehat, dan mengukur tekanan darah dan kolesterol.

Boros dan bangkrut

Kaum milenial memiliki banyak utang dan hal ini memicu stres. Milenial berutang lebih dari empat kali yang dilakukan Gen X. American Psychological Association’s Stress in America survey melaporkan, milenial memiliki tingkat stres rata-rata tertinggi dari generasi mana pun, yaitu 5,7 dari 10.

Tidak hanya stres kronis yang berperan dalam tekanan darah tinggi, tetapi respons ketika sedang stres — seperti makan berlebihan dan mengurangi waktu tidur — makin memperburuknya.

Baca Juga: Penyebab sakit kepala yang perlu Anda waspadai

Hobi makan di luar

The Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menyebut, orang yang setiap hari mengasup makanan buatan rumah berarti mengonsumsi 1.000 kalori lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang jarang mengonsumsi makanan buatan sendiri di rumah.

Itu adalah berita buruk untuk generasi milenial. Sebab, menurut survei Bankrate, rata-rata generasi milenial hobi makan di luar atau membeli makanan menggunakan sistem pesan antar ke rumah mereka sebanyak lima kali per minggu. Yang tidak bisa kita kontrol dari makanan yang tidak dimasak sendiri adalah kandungan sodium dan juga kalorinya, yang berpengaruh pada tekanan darah.

Lalu, ada faktor bobot tubuh. Generasi milenial menjadi generasi yang memiliki berat badan terberat dalam sejarah. Berat badan yang berlebih pada orang dewasa yang berumur relatif muda dapat meningkatkan tekanan darah dan memperumit kerja otot jantung lebih awal. Hal tersebut mengundang penyakit jantung dikemudian hari.

Jarang bergerak

"Jantung membutuhkan tantangan untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar tetap lentur dan berfungsi secara normal," kata Aaron Baggish, MD, dari Massachusetts General Hospital. Tetapi, adanya gawai, kendaraan pribadi, transportasi online, dan perangkat canggih lainnya yang bisa membuat hidup makin praktis, membuat milenial tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Baca Juga: Begini gejala virus corona menurut WHO, mulai paling umum hingga serius




TERBARU

[X]
×