kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prodia beri layanan Pemeriksaan Mutasi Gen EGFR ctDNA untuk kanker Paru


Kamis, 25 Januari 2018 / 22:18 WIB
Prodia beri layanan Pemeriksaan Mutasi Gen EGFR ctDNA untuk kanker Paru
ILUSTRASI. Prodia Resmikan Prodia Senior Health Centre (PSHC)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya kasus kanker paru di Indonesia mendorong PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) untuk membuat terobosan baru dengan meluncurkan tes pemeriksaan mutasi Epidermal Growth Factor Receptor Circulating Tumor DNA (EGFR ctDNA) yaitu tes untuk menentukan jenis obat yang tepat bagi pengobatan kanker paru.

EGFR adalah mutasi gen yang paling sering terjadi pada kanker paru, khususnya jenis kanker paru sel besar (adenokarsinoma) yang ditemukan paling banyak dengan %tase sekitar 40%-50%. Saat ini, Prodia merupakan satu-satunya laboratorium klinik di Indonesia yang dapat melakukan pemeriksaan mutasi EGFR ctDNA. 

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty menegaskan inisiatif Prodia dalam meluncurkan pemeriksaan mutasi Gen EGFR ctDNA sesuai dengan komitmen Prodia dalam menyediakan konsep pengelolaan kesehatan berbasis individu (personalized medicine).

“Hadirnya tes pemeriksaan khusus berupa mutasi EGFR ctDNA ini memberikan informasi yang akurat bagi dokter untuk memilih jenis obat yang tepat bagi pasien kanker paru. Kami berharap inovasi tes pemeriksaan mutasi ini dapat berkontribusi dalam pengobatan kanker paru sehingga dapat meningkatkan angka harapan hidup penderita kanker paru,” tutur Dewi dalam keterangan pers Kamis (25/1).

Lebih lanjut, Product Manager Prodia Trilis Yulianti menambahkan bahwa pasien dengan hasil deteksi positif adanya mutasi EGFR, akan memberikan respon terhadap obat dengan target Tirosin Kinase Inhibitor (TKI). Jika tidak ada mutasi EGFR maka pasien adenokarsinoma paru akan diberi obat jenis lain oleh dokter.

“Saat ini, obat EGFR-TKI yang ada di Indonesia masih tergolong mahal dengan estimasi harga obat yang cukup mahal sekitar belasan juta rupiah per pemakaian sehingga jika pasien diterapi dengan EGFR-TKI tanpa mengetahui status mutasinya, maka hal tersebut akan memberikan kerugian secara finansial kepada pasien, karena pasien tanpa mutasi EGFR yang diberi EGFR-TKI tidak dapat merespon secara optimal obat tersebut,” tambah Trilis. 

Setelah bertransformasi menjadi Next Generation Healthcare Provider dengan jejaring layanan terbesar di Indonesia, Prodia senantiasa berinovasi untuk mengembangkan tes-tes pemeriksaan terbaru serta melengkapi jenis tes dan panel pemeriksaan kesehatan agar dapat melayani kebutuhan pemeriksaan kesehatan masyarakat Indonesia yang semakin hari semakin meningkat. 

Pada tahun 2017, Prodia tercatat telah meluncurkan beberapa tes pemeriksaan baru di antaranya ProSafe untuk mendeteksi risiko kehamilan bayi down syndrome, Warfarin Indivtest untuk menentukan dosis obat warfarin untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, dan Telomere Analysis untuk memberikan informasi mengenai usia biologis manusia.

Prodia juga telah menyediakan panel pemeriksaan khusus bernama Marathon Fit Panel bagi pecinta olahraga lari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×