kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah 5 obat darah tinggi dan aturan penggunaannya


Jumat, 07 Agustus 2020 / 08:39 WIB
Inilah 5 obat darah tinggi dan aturan penggunaannya
ILUSTRASI. Pemilihan jenis dan dosis obat darah tinggi perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita.. Ilustrasi obat pil medicine pengobatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Obat darah tinggi di apotik sangat beragam. Sebenarnya, setiap obat darah tinggi punya manfaat yang berbeda. Anda harus konsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat darah tinggi yang tepat.

Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang tak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung maupun stroke yang bisa berujung pada kematian. Keadaan yang disebut hiperternsi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah sistolik di atas 90 mmHg.

Baca juga: Inilah 7 kandidat vaksin virus corona yang perkembangannya paling maju

Memperbaiki gaya hidup adalah pilihan utama yang bisa dilakukan untuk mengobati hipertensi dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), modifikasi gaya hidup untuk mengatasi hipertensi antara lain dapat dilakukan dengan:

  • Membatasi asupan garam tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh (6 gram/hari)
  • Menurunkan berat badan
  • Menghindari minuman berkafein
  • Menghindari rokok
  • Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu
  • Selain itu, penting juga bagi siapa saja untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stres
  • Hindari makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih)
  • Hindari makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin)
  • Hindari makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran sertacbuah-buahan dalam kaleng, soft drink)
  • Hindari makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang)
  • Batasi konsumsi susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi atau kambing), kuning telur, kulit ayam)
  • Batasi konsumsi bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium
  • Hindari alkohol dan makanan yang mengandung alkohol, seperti durian, tape




TERBARU

[X]
×