kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Catat, inilah gejala DBD dan cara pencegahannya


Selasa, 29 September 2020 / 12:51 WIB
Catat, inilah gejala DBD dan cara pencegahannya
ILUSTRASI. Kemunculan gejala DBD bisa Anda hindari dengan membasmi nyamuk.


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Gejala DBD yang biasanya muncul berupa demam tinggi dan munculnya bintik-bintik merah.

Dengan mengetahui gejalanya, Anda bisa mendapat perawatan yang lebih cepat dan tepat.

Gejala DBD

Mayo Clinic menyebutkan, penyakit DBD ringan tak menimbulkan gejala apapun. Biasanya, gejala DBD muncul setelah seseorang digigit nyamuk DBD selama empat hingga tujuh hari.

Seiring berjalannya waktu, ada beberapa gejala yang umumnya dialami oleh seseorang. Penderita DBD akan mengalami demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celcius.

Baca Juga: Demam berdarah bisa segera diberantas, dunia berterima kasih kepada Indonesia

Selain demam, ada gejala yang dirasakan, yaitu pusing, mual, muntah, otot atau tulang terasa sakit, muncul ruam atau bintik-bintik merah.

Gejala-gejala tersebut bisa mereda setelah lebih dari satu minggu. Namun, tak sedikit pula kasus yang menunjukkan gejala-gejala tersebut semakin parah hingga menimbulkan kematian.

Gejala DBD yang lebih parah adalah sakit perut dan muntah terus-menerus, gusi berdarah, urin mengandung darah, dan lain-lain.

Melansir dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena DBD.

Pertama, saat Anda berada di wilayah tropis dan subtropis, seperti Asia Tenggara atau Amerika Latin. Kedua, saat Anda pernah terinfeksi penyakit yang sama.

Baca Juga: Selain Covid-19, ayo waspadai penyakit DBD!

Pencegahan DBD

Menurut Mayo Clinic, vaksin DBD atau Dengvaxia bisa digunakan olah seseorang yang berusia 9 hingga 45 tahun. Vaksin tidak diberikan ke anak-anak yang berusia lebih muda karena memiliki risiko yang lebih besar terinfeksi DBD.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, menggunakan vaksin bukanlah cara paling efektif terhindari dari DBD. Anda bisa menghindari penyakit ini dengan menghindari gigitan nyamuk DBD.

Jika Anda berada atau bepergian ke daerah yang memiliki banyak kasus DBD, usahakan untuk selalu menggunakan baju dan celana panjang untuk menghindari gigitan nyamuk. Selain itu, gunakan obat anti nyamuk di tubuh dan pakaian atau perlengkapan yang Anda gunakan.

Selain itu, Anda juga perlu menutup genangan air di sekitar rumah agar nyamuk tak bertelur. Bersihkan wadah-wadah air, seperti vas bunga atau bak mandi, minimal satu kali dalam seminggu untuk mengurangi jumlah nyamuk DBD.

Selanjutnya: Anda penderita DBD? Hindari makanan berikut selama proses penyembuhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×