kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,64   -17,87   -1.91%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya perawatan pasien corona tertinggi Rp 446 juta, lebih murah pencegahan


Selasa, 17 November 2020 / 00:29 WIB
Biaya perawatan pasien corona tertinggi Rp 446 juta, lebih murah pencegahan
ILUSTRASI. Biaya perawatan pasien corona tertinggi Rp 466 juta, lebih murah lakukan pencegahan. Jangan egois ya. REUTERS/Fabrizio Bensch


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Biaya perawatan pasien corona atau Covid 19 rata rata mencapai Rp 184 juta per pasien. Adapun biaya perawatan tertinggi atas pasien corona atau Covid-19 berdasarkan kajian Kementerian Kesehatan  berkisar Rp 446 juta.

Dalam diskusi publik bertajuk Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit, Senin (16/11), Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Hasbullah Thabrany mengungkapkan biaya perawatan corona itu. Hanya, kata dia, besarnya biaya perawatan pasien corona bergantung pada tingkat keparahan penyakit covid-19 pasien.

Pasien corona dengan penyakit bawaan, seperti diabetes dan hipertensi, serta lemahnya daya tahan tubuh pasien memengaruhi besaran biaya atas perawatan corona atau Covid-19.

Baca Juga: Swab antigen corona jadi pilihan karena murah, ini update lokasi test dan biayanya

"Rata-rata biaya berobat Rp184 juta, antara Rp2,4 juta sampai Rp 446 juta. Jadi saya kira kita jangan egois," ujarnya Senin (16/11). Kata dia, rata-rata lama perawatan atas pasien corona atau Covid-19 adalah 15,4 hari.

Ia berharap semua pihak mampu mencegah penularan virus covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, mencuci tangan serta memakai masker.

Baya perawatan pasien corona atau Covid 19 ditanggung oleh negara menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Ini uang uang rakyat, uang kita semua jadi jangan egois,”  ujar dia.
 
Menurutnya, masih banyak orang tidak paham kalau terpapar corona,  biaya perawatan yang ditanggung negara berasal dari uang anggran, yang antara lain  bersumber dari pajak masyarakat.

“APBN itu uang kita semua kalau kita ambil seenaknya saja itu artinya kita ambil uang bersama," tegasnya.

Pemerintah  memang telah mengalokasikan dana penanganan pandemi covid-19 sebesar Rp 695,2 triliun. Dari jumlah tersebut alokasi anggaran kesehatan sebesar Rp 87,55 triliun.

Biaya nan mahal atas perawatan pasien corona atau covid-19 juga disertai kecemasan kemungkinan terburuk dari efek corona selama dalam perawatan.

Menurutnya, seluruh masyarakat bisa menekan biaya serta mengurangi kecemasan secara drastis akibat papaparn corona atau covid 19 jika serentak melakukan pencegahan.

Baca Juga: Paling rentan terpapar virus corona, ini gejala Covid-19 pada lansia dan komorbid

Cara paling murah dan mudah melakukan pencegahan dengan disiplin dan serentak menjalankan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan alias 3 M agar tak perpapar corona atau Covid-19. 

“Ini tidak semahal jika seseorang tertular covid-19,” ujar dia. Kata dia, banyak orang saat sakit karena paparan virus corona  dengan mengatakan ini adalah cobaan Tuhan

“Betul cobaan dari Tuhan, tapi belum banyak yang mengakui kalau sakit ini bencana individual. Musibah yang bisa kita kendalikan, bis melalui perilaku kita kalau kita pakai masker dan hidup sehat," katanya.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan kasus positif covid-19 di Indonesia bertambah 3.535 pada Senin (16/11). Dengan begitu, total ada 470.648 kasus positif virus corona sejak pertama kali awal Maret lalu.

Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 391.991 di antaranya telah sembuh dan 15.211 meninggal dunia usai terinfeksi virus corona. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×