kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Benarkah menjadi vegan dapat membantu fungsi ereksi?


Sabtu, 07 Desember 2019 / 12:19 WIB
Benarkah menjadi vegan dapat membantu fungsi ereksi?
ILUSTRASI. Ilustrasi Pasangan di Tempat Tidur Memiliki Masalah.


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah film dokumenter menunjukkan pemberian daging dapat membantu pria mengatasi beberapa masalah seksual yang umum. Benarkah? 

Dalam dokumenter Netflix The Game Changers, Dr Aaron Spitz, ketua delegasi American Urological Association, melakukan eksperimen yang tidak biasa. Dia memberi makan tiga atlet perguruan tinggi AS burrito sayuran di satu malam, dan burrito daging di malam lain, lalu mengukur ereksi mereka saat mereka tidur. 

Baca Juga: Bill Gates bocorkan sumber kebahagiaannya, ternyata bukan uang

Rata-rata, ereksi pria bertahan hampir lima kali lebih lama setelah mengonsumsi makanan vegetarian, dan ereksi mereka lebih kencang hingga 13,5%. 

Jadi, apakah dengan menjadi vegan akan dapat berereksi dengan lebih baik? Lorraine Grover, seorang perawat yang berbasis di London yang berspesialisasi dalam kesehatan seksual pria, mengatakan tidak. "Saya belum pernah mendengarnya,” kata Grover. 

Sementara itu, Mantan pejuang MMA James Wilks telah mengklaim bahwa veganisme meningkatkan kualitas ereksinya. "Kita tahu bahwa daging telah terlibat dalam menyebabkan disfungsi ereksi. Tetapi juga kualitas sperma, mobilitas sperma, energi, dan hal-hal semacam ini,” kata Wilks. 

Grover mengatakan, tidak ada bukti untuk veganisme yang meningkatkan kinerja seksual, termasuk pada pria yang berjuang dengan diabetes, masalah vaskular, dan kerusakan saraf. Tetapi mungkin ada alasan untuk pernyataan Wilks. 

Baca Juga: Kunjungan kerja, Jokowi sidak layanan BPJS di RSUD Cilegon

"Kesehatan mental pada seseorang, memiliki dampak besar. Veganisme mungkin telah membantunya secara psikologis, dan itu terbawa ke dalam kinerja seksualnya,” ujar Grover. 




TERBARU

[X]
×