kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas! terlalu sering makan gorengan bisa memicu obesitas dan penyakit mematikan


Kamis, 12 Maret 2020 / 14:08 WIB
Awas! terlalu sering makan gorengan bisa memicu obesitas dan penyakit mematikan
ILUSTRASI. Aneka gorengan untuk berbuka puasa dijual di Pasar Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta, Selasa (23/6/2015). Setiap bulan Ramadhan, pasar tersebut selalu padat dengan pengunjung yang berburu santapan untuk berbuka puasa. KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gorengan jadi salah satu makanan favorit masyarakat tanah air. Apakah Anda tahu, Gorengan bisa memicu obesitas dan penyakit lainnya?

Tempe tepung, tahu bulat, dan aneka gorengan memang paling nikmat disantap saat hujan tiba. Rasa gorengan yang gurih selalu buat ketagihan. 

Rasanya memang enak, tapi gorengan tidak baik untuk kesehatan lo. Gorengan bisa memicu obesitas dan penyakit lainnya seperti kolesterol, hipertensi, kanker, dan stroke. 

Baca Juga: Ini daftar tanaman yang dipercaya bisa menurunkan kolesterol

"Bila Anda mengkonsumsi gorengan secara terus menerus bisa memicu kegemukan dan penyakit," kata Susanti, Dokter Umum Balai Kesehatan Kompas Gramedia. 

Asal tahu saja, gorengan mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh. Selain itu, kedua jenis lemak tersebut juga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya. 

Umumnya, orang-orang menggunakan minyak yang sama secara berulang-ulang untuk menggoreng aneka gorengan. Hal ini menimbulkan radikal bebas dan akrilamid yang bisa mengganggu kesehatan. 

Selain itu, penggunaan minyak berkali-kali ini membuat kandungan vitamin dan mineral di dalam minyak hilang. 

Sekedar info, dalam satu sendok minyak goreng mengandung 10 gram lemak yang setara dengan 87 kalori. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 Tahun 2013, batas aman konsumsi minyak dalam satu hari adalah 67 gram atau lima sendok makan. 

"Minyak goreng meningkatkan jumlah kalori dalam makanan secara drastis," kata Dokter Santi. 

Sebagai contoh, 100 gram kentang yang digoreng mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak. Sedangkan, kentang yang dipanggang hanya mengandung 93 kalori dan tidak mengandung lemak. 

Duh, menyeramkan bukan! Anda sebaiknya mulai mengurangi konsumsi gorengan agar tubuh tetap sehat. 

Anda bisa mengganti gorengan dengan makanan yang dikukus seperti pisang kukus, kacang rebus, dan buah-buahan. 

Baca Juga: Tujuh obat herbal yang bisa menurunkan kadar kolesterol, dijamin ampuh

Dokter Santi menyarankan Anda sebaiknya membawa bekal makanan ringan seperti buah-buahan kering atau kentang kukus setiap hari. Hal ini bisa mengurangi keinginan Anda untuk membeli gorengan. 

Opsi lainnya, Anda bisa makan permen karet rasa mint ketika muncul keinginan mengkonsumsi gorengan. 

Namun, bila Anda sudah terlanjur makan gorengan sebaiknya segera gosok gigi. Rasa pasta gigi yang menyegarkan mulut bisa menurunkan nafsu makan Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×