kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi penularan Covid-19 dengan jaga jarak fisik di tempat umum


Selasa, 20 Oktober 2020 / 15:55 WIB
Antisipasi penularan Covid-19 dengan jaga jarak fisik di tempat umum
ILUSTRASI. Nasabah mengantri dengan tetap menjaga jarak di salah satu bank di Jakarta, Jumat (18/9). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/09/2020.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaga jarak menjadi hal utama dalam memutus rantai penularan Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan protokol kesehatan di tempat - tempat umum seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, taman dan lainnya. 

Sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. 

Dalam beleid itu, disebutkan bahwa fasilitas umum merupakan area di mana masyarakat melakukan aktivitas sosial serta kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tempat itu berisiko jadi penularan Covid-19 cukup besar, maka masyarakat diminta menjalani protokol kesehatan agar terhindar dari penularan. 

Imbauan tersebut juga diterapkan oleh bos - bos perusahaan di sektor keuangan. Semisal, Direktur Maipark Heddy Agus Pritasa mengaku, selalu menggunakan masker tiga lapis, membawa hand sanitizer dan rajin cuci tangan ketika berada di luar rumah. 

"Untuk memitigasi Covid-19, ketika berhadapan dengan orang, saya juga kasih jarak minimal 1,5 meter dari tempat saya. Hal ini sudah saya maklumi," kata Heddy, kepada Kontan.co.id, Selasa (20/10). 

Baca Juga: Selain 3M, tambahkan 3K untuk memutus mata rantai Covid-19

Selain itu ia juga menghindari menyentuh benda - benda yang bisa menularkan Covid-19 ketika berada di luar. Bahkan ia rutin membawa alat makan dan minum sendiri ketika bepergian. 

Senada, Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Arian Djana selalu membawa masker dobel ketika keluar rumah, yakni masker medis dan masker kain karena dinilai lebih aman. 

"Saya merasa lebih aman pakai dua masker. Kalau hanya masker kain saja kurang nyaman, karena menempel di hidung dan mulut. Selain itu masker medis juga bisa dipakai lebih lama jika ditambah masker kain," jelasnya. 

Bahkan ia juga mewajibkan semua karyawan memakai masker saat bekerja. Perusahaan juga membagi jadwal masuk kerja dalam dua tim, di mana mereka secara bergantian bekerja di rumah (WFH) setiap minggu. 

Ia berupaya, sebisa mungkin tidak keluar rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak. Setelah bekerja di kantor, ia memilih untuk tinggal di rumah atau hanya berolahraga di sekitar komplek. "Pergi ke mall, saya batasi keculi untuk membeli kebutuhan makanan untuk take away saja," terangnya.

Selepas beraktivitas di luar, Teguh langsung mandi dan ganti baju ketika sampai di rumah. Serta tidak lupa untuk mencuci masker kain, atau membuang masker medis sesuai dipakai.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Praktisi kesehatan sebut perusahaan perlu terlibat awasi penerapan 3M

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×