kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin jadi upaya terbaru pemerintah menghadapi Covid-19


Senin, 28 Desember 2020 / 08:40 WIB
Vaksin jadi upaya terbaru pemerintah menghadapi Covid-19


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya menanggulangi pandemi Covid-19, sejumlah negara termasuk Indonesia telah mempersiapkan vaksinasi. Pemerintah Indonesia telah memesan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech. 

Vaksin buatan perusahaan farmasi asal negeri tirai bambu ini rencananya pun akan menjadi vaksin virus corona pertama yang tersedia di Indonesia. Hal ini pun disambut baik oleh banyak pihak, lantaran bisa menjadi solusi awal penyelesaian penyebaran virus Corona di Tanah Air. 

Tapi banyak yang belum mengetahui seluk beluk vaksin tersebut. Sejatinya, vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech inni dibuat dengan metode virus yang telah dilemahkan (inactivated virus). Ini diketahui termasuk cara yang paling umum dalam membuat vaksin, yaitu saat virus dimatikan lalu partikelnya dipakai untuk membangkitkan imun tubuh.

Lewat cara tersebut maka tubuh bisa belajar mengenali virus penyebab Covid-19, SARS-COV-2, tanpa harus menghadapi risiko infeksi serius. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis atau perlu dua kali suntikan.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (27/12): Bertambah 6.528 kasus baru, taati selalu 3 M

Uji klinis tahap I dan II vaksin Sinovac Biotech ini pun sebenarnya sejak bulan April 2020 hingga Mei 2020. Hasilnya juga telah dipublikasi di jurnal ilmiah The Lancet pada 17 November 2020 silam dengan kesimpulan berlanjut ke uji klinis tahap III. Bukan cuma di negara asalnya saja, vaksin Sinovac ini juga telah menjalani uji klinis tahap III di beberapa negara termasuk Indonesia. 

Tapi, vaksin itu bukan jadi satu-satunya yang bakal dipakai di Indonesia. Sebab, pemerintah beberapa waktu lalu telah menetapkan vaksin virus corona yang diproduksi enam lembaga berbeda untuk program vaksinasi di Indonesia mendatang.

Penetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 ( Covid-19).

Nah, keenam jenis vaksin yang ditetapkan tersebut rencananya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech dan Sinovac Biotech Ltd. Berdasarkan SK Menkes tersebut, vaksin Covid-19 akan bisa dipakai setelah mendapatkan izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Duh, kasus harian corona di Jakarta kembali melebihi 2.000 kasus

Sejumlah tokoh pun meyakini vaksin tersebut akan berdampak positif. Tentunya apabila sesuai dengan standar internasional dan petunjuk kesehatan. 

Sekretaris Perusahaan PT Bank BNI Syariah Bambang Sutrisno misalnya yang mengatakan sebagai badan usaha yang sebagaian besar sahamnya dimiliki pelat merah tentu menyambut baik upaya pemerintah. "Sebagai badan usaha dan warga negara yang baik, tentu akan menyambut baik seluru upaya-upaya Pemerintah untuk menanggulangi pandemi ini. Agar masyarakat sehat dan ekonomi bisa kembali berlari," kata dia kepada Kontan.co.id, Minggu (27/12).

Dia juga menjelaskan, secara pribadi pihaknya menyerahkan seluruh rencana penanggulangan pandemi termasuk vaksin ke pihak ahli. Untuk itu, Bambang tentu mencari tahu tentang manfaat dari vaksin khususnya dari para ahli yang memang memiliki kewenangan. Ke depan, harapannya dengan adanya vaksin, aktivitas masyarakat bakal bisa segera kembali normal. 

Baca Juga: Makin meluas, varian baru virus corona ditemukan di Spanyol dan Kanada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×