kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin gotong royong, pemerintah dinilai sebaiknya utamakan kelompok prioritas


Kamis, 06 Mei 2021 / 09:25 WIB
Vaksin gotong royong, pemerintah dinilai sebaiknya utamakan kelompok prioritas


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menggenjot program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Salah satunya adalah lewat program vaksinasi gotong royong yang ditujukan bagi para pelaku usaha dan karyawan perusahaan. Teranyar, pemerintah telah mendatangkan 500.000 dosis vaksin Sinopharm untuk memvaksin para karyawan.

Namun, pro-kontra terus menyelimuti rencana pemerintah terkait program vaksin gotong royong. Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia Dicky Budiman menyangsikan keberadaan vaksin gotong royong. Menurut dia, walaupun punya tujuan untuk menciptakan proteksi, vaksin gotong royong bisa dibilang di luar kebiasaan program vaksinasi yang berpatokan pada public health.

“Sebenarnya, dari sisi strategi, dengan alasan apapun, (vaksin gotong royong) tidak tepat. Karena ada potensi timbulnya diskriminasi, dan kesan perbedaan kelas, yakni kelompok tertentu dapat, kelompok lainnya tidak,” kata Dicky kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5).

Menurut dia, dengan target vaksinasi pemerintah yang sejauh ini masih keteteran, sebaiknya pemerintah lebih berfokus pada vaksinasi kelompok prioritas, salah satunya kelompok lansia. Kelompok lansia merupakan yang paling rentan, sehingga harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin sebagai langkah proteksi.

Baca Juga: Hal-hal yang bisa bikin jadwal vaksin Covid-19 tertunda

Dicky bilang, untuk Indonesia bisa mencapai herd immunity masih lah sangat jauh dan bersifat jangka panjang. Oleh karena itu, vaksinasi sebaiknya diprioritaskan terlebih dahulu bagi kelompok lansia guna menurunkan rasio kesakitan dan kematian dari Covid-19, terlebih saat ini semakin banyak varian baru dari Covid-19. 

“Banyak penerima vaksin gotong royong itu justru tidak masuk kelompok prioritas, jadi ini sebenarnya tidak etis. Sebaiknya, pemerintah fokus mencapai target vaksinasi kelompok prioritas terlebih dahulu. Jangan sampai salah sasaran,” tutup Dicky.

Baca Juga: Pemerintah diminta optimalkan peran puskesmas dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19

Melansir situs Covid19.go.id, hingga Rabu (5/5) ada tambahan 5.285 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.691.658 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 5.943 orang sehingga menjadi sebanyak 1.547.092 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 212 orang menjadi sebanyak 46.349 orang.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Pekerja asing pemiliki KITAS/KITAP akan mendapat vaksin Covid-19 gotong goyong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×