kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga gaya hidup pengundang diabetes


Rabu, 20 April 2016 / 06:30 WIB
Tiga gaya hidup pengundang diabetes


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Gaya hidup yang tidak sehat ditengarai menjadi penyebab dominan penyakit diabetes di Indonesia. Salah satu faktor yang menyebabkan diabetes diantaranya adalah berat badan berlebih.

Menurut Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek, secara umum, ada tiga hal dari gaya hidup yang menjadi faktor risiko penyakit diabetes. Simak penjelasannya berikut ini:

1. Kegemukan atau Obesitas

Berat badan berlebih dan obesitas adalah salah satu faktor risiko predominan diabetes. Peningkatan berat badan berbanding lurus dengan peningkatan Diabetes. Hasil Riskesdas (2013) memperlihatkan bahwa prevalensi berat badan berlebih atau overweight di Indonesia mencapai 13,5% dan obesitas 15,4%.

2. Kurang Aktifitas Fisik

Kebiasaan tidak gemar berolah raga atau aktifitas fisik yang tidak memadai juga memperbesar kemungkinan seseorang untuk menderita Diabetes. Data Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa lebih dari seperempat penduduk Indonesia kurang beraktifitas fisik.

3. Diet yang Kurang Sehat

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, garam, lemak jenuh dan gula, serta rendah serat juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih, sehingga meningkatkan risiko Diabetes. Riskesdas (2013) juga menyebutkan kurang dari 10% masyarakat Indonesia mengkonsumsi serat. Selain itu, data hasil Survei Diet Total (SDT, 2014) menyatakan masyarakat Indonesia cenderung mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori, garam, gula dan lemak jenuh.

"Salah satu faktor predominan Diabetes adalah berat badan berlebih dan obesitas. Pola makan atau diet kaya kalori, garam, lemak jenuh dan gula, dan rendah serat dapat menyebabkan peningkatan berat badan berlebih dan dengan demikian meningkatkan risiko Diabetes. Keadaan ini cukup tinggi prevalensinya di masyarakat Indonesia," kata Nila.

Mengutip website Depkes.go.id, dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang diabetes yang berusia 18 tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan Diabetes tidak tahu bahwa dia penyandang Diabetes.

Oleh karena itu, sering ditemukan penderita Diabetes pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti, serangan jantung, stroke, infeksi kaki yang berat dan berisiko amputasi, serta gagal ginjal stadium akhir.

Untuk mengendalikan Diabetes, Kemenkes sendiri telah membentuk 13.500 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) untuk memudahkan akses warga melakukan deteksi dini penyakit diabetes. Selain itu Menkes menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi CERDIK. Kepada para Penyandang Diabetes saya menghimbau agar selalu hidup sehat dan teratur mengikuti pengobatan dengan tepat dan benar. Segera daftarkan diri menjadi peserta JKN, ucap Menkes menambahkan pernyataannya.

Diabetes adalah tanggung jawab seluruh masyarakat bukan tanggung jawab jajaran kesehatan saja. Oleh karena itu, perlu diciptakan lingkungan yang mendukung agar masyarakat hidup sehat. Penanggulangan Diabetes merupakan Program Indonesia Sehat yang mencakup: Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan, dan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional pada periode 2015-2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×