kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tetap laksanakan protokol 3M dalam rutinitas sehari-hari


Selasa, 23 Maret 2021 / 10:15 WIB
Tetap laksanakan protokol 3M dalam rutinitas sehari-hari


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah setahun sejak pandemi covid-19 terjadi di Indonesia. Adaptasi kebiasaan baru kini jadi bagian tak terpisahkan dalam rutinitas sehari-hari.

Direktur dan Chief Risk Officer PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Dody Taufiq Wijaya mengungkapkan pelaksanaan protokol 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) kini jadi salah satu kewajiban di masa pandemi covid-19.

"Cuci tangan atau minimal hand sanitizer menjadi rutinitas setiap saat. Selalu membawa sabun berbentuk lembaran kecil dan cairan hand sanitizer kemanapun," kata Dody kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).

Dody menambahkan, selain penggunaan masker dirinya selalu membawa masker cadangan selaa beraktivitas di luar rumah. Dalam berbagai kesempatan aktivitas di luar rumah khususnya dalam kegiatan bekerja maka menjaga jarak terus dilakukan termasuk menghindari datang ke tempat yang ramai.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (22/3): Tambah 5.744 kasus baru, tetap pakai masker

Meski telah jadi rutinitas, Dody tak menampik masih ada kendala yang dihadapi khususnya ketika urusan pekerjaan mengharuskan dilakukan secara langsung atau tatap muka. "Tentunya akan terbiasa dengan adaptasi ini," ujar Dody.

Senada, Direktur Utama PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) Johan Rose mengungkapkan dirinya berusaha sebisa mungkin agar urusan pekerjaan dapat dilakukan secara virtual. Selain itu, penerapan protokol 3M kini bahkan menjadi suatu keharusan. 

"Saya sedapat mungkin menghindari social event atau pertemuan untuk pekerjaan secara tatap muka, rapat sebisa mungkin dilakukan via online," jelas Johan kepada Kontan.co.id, Senin (22/3).

Johan mengungkapkan, adaptasi kebiasaan baru ini memang masih menimbulkan kecanggungan yang berdampak pada melambatnya pekerjaan, namun dirinya optimis kebiasaan baru ini ke depannya tidak lagi menghambat pekerjaan. "Adaptasi ini merupakan keharusan. Roda pergerakan ekonomi belum berjalan 100% tapi sepertinya sudah mencapai 70% hingga 80%," pungkas Johan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Kasus Covid-19 turun, semakin sedikit daerah zona merah corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×