Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif Covid-19 di Indonesia kian bertambah. Pemerintah pun telah memulai program vaksinasi dan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Akan tetapi, sebagian masyarakat harus tetap bekerja di luar rumah. Herditya Wicaksana misalnya, Analis MNC Sekuritas ini tetap pergi ke kantor karena perusahaannya menerapkan kebijakan pembagian area kerja (split operation).
Demi menjaga diri dan keluarganya dari bahaya virus Covid-19, Herditya mengaku rutin melakukan tes Covid-19. "Untuk tes Covid-19, kebetulan dari kantor menyediakan tes sebulan sekali, namun demikian saya dan keluarga juga berjaga-jaga untuk tes mandiri," ucap dia saat dihubungu Kontan.co.id, Rabu (3/2).
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (3/2): Tambah 11.984 kasus baru, jauhi kerumunan
Menurut dia, tes mandiri biasanya dilakukan setelah ia dan keluarganya menempuh perjalanan ke luar kota ataupun ke tempat yang terindikasi rawan Covid-19. Jadi, untuk tes mandiri, waktunya tidak rutin satu bulan sekali.
Meskipun begitu, saat tes mandiri, ia lebih memilih tes swab PCR (Polyester Chain Reaction) karena dinilai lebih valid.
"Saya juga ada anak kecil dalam keluarga jadi swab PCR lebih menjamin untuk hasilnya," kata Herditya. Untuk sekali tes, ia bisa mengeluarkan biaya berkisar Rp 800.000-Rp 900.000 per orang.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News