kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SPI luncurkan benih padi unggul SPI 20


Kamis, 12 Juli 2018 / 21:23 WIB
SPI luncurkan benih padi unggul SPI 20
ILUSTRASI. Petani merawat padi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI) baru saja meluncurkan benih padi unggul SPI 20. Adanya benih padi SPI 20 dianggap salah satu bentuk keberhasilan petani-petani SPI dalam usahanya menegakkan kedaulatan benih untuk kedaulatan pangan.

Benih padi unggul SPI 20 adalah padi silangan dari padi pendok dan padi IR 64, yang sudah bisa dipanen 75 hari setelah tanam. Petani SPI penangkar benih asal Tuban, Jawa Timur Kusnan mengatakan, rata-rata hasil panen benih ini sebanyak enam ton per hektare dan berpotensi hingga delapan ton per hektar.

"Benih padi unggul SPI 20 tahan terhadap serangan wereng batang coklat, dan tidak disukai tikus, juga tahan terhadap hawar daun bakteri seperti kresek, xanthomonas, dan blas. Padi ini juga tahan kekeringan, dan sangat cocok ditanam di sawah tadah hujan dan sawah irigasi. Nasinya wangi pulen,” ujar Kusnan dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (12/7).

Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan, dengan adanya kehadiran benih SPI 20 yang ditangkarkan dan digagas oleh petani SPI merupakan salah satu contoh capaian yang sudah dicapai organisasi tersebut.

Henry berpendapat, kehadiran SPI adalah untuk mewujudkan keadilan agraria dan kesejahteraan petani melalui praktik-praktik perbenihan dan produksi pertanian secara agroekologis dan koperasi, serta berperan aktif untuk mengusulkan dan mendorong kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengimplementasikan distribusi lahan dan kedaulatan pangan.

“Bagi SPI, kemandirian ekonomi petani tersebut hanya bisa dicapai dengan menerapkan konsep reforma agraria dan kedaulatan pangan, di antaranya melalui penguasaan masyarakat tani atas tanah dan benih sendiri sebagai alat produksi mereka, proses produksi secara agroekologis dan koperasi sebagai kelembagaan ekonomi kolektif petani," kata Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×