kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Protokol kesehatan atas corona di Indonesia dinilai sudah samai negara lain


Kamis, 07 Januari 2021 / 09:00 WIB
Protokol kesehatan atas corona di Indonesia dinilai sudah samai negara lain


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 memasuki babak baru seiring dengan rencana vaksinisasi di sejumlah negara termasuk Indonesia. Upaya menaklukkan wabah mematikan itu harus diiringi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Oleh sebab itu, kebiasaan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap dilakukan. Penerapan praktik 3T (tracing, testing, treatment) sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M.

Otoritas kesehatan juga telah menerbitkan sejumlah aturan mengenai kegiatan masyarakat di saat kebiasaan baru (new normal). Berbagai prosedur diterapkan bagi kegiatan yang dilakukan oleh publik. Misalnya pembatasan jam malam ataupun jam operasional mal.

Baca Juga: Pemerintah putuskan batasi kegiatan di Jawa Bali mulai 11-25 Januari

Direktur PT Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo menilai, regulasi yang telah diterbitkan pemerintah untuk mengendalikan pandemi di Indonesia cukup mumpungi. Namun Ia mengakui, masih ada beberapa masyarakat yang abai dan kurang peduli terhadap raturan tersebut.

“Pembatasan mal, restroran dan sebagainya, menurut saya sudah baik. Mirip dengan negara lain secara global. Hanya mereka saat tingkat penularan tinggi maka protokol kesehatan pun diperketat,” kata Harjanto kepada Kontan.co.id pada Rabu (6/1).

Ia pun menilai, kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan merupakan pekerjaan rumah semua pihak baik warga maupun pemerintah. Sebab dengan menerapkan prokol kesehatan, dampak dari pandemi bisa diminimalisir.

Harjanto mengaku sulit membandingkan kualitas kebijakan dan penerapan protokol kesehatan di setiap negara. Lantaran setiap negara memiliki jumlah penduduk, budaya maupun kebiasaan, serta pendidikan yang berbeda.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Tambah 8.854, kasus baru Corona Indonesia capai rekor tertinggi per 6 Januari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×