Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - REUTERS. Gilead Sciences Inc pada hari Rabu (27/5) menerbitkan hasil penelitian yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara pasien yang diobati dengan Remdesivir selama 5 hari dan 10 hari. Hasil lengkapnya diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.
Mengutip Reuters, uji coba Gilead melibatkan 397 pasien COVID-19 parah yang dirawat di rumah sakit yang sebagian besar tidak menggunakan ventilator. Penelitian ini tidak membandingkan dengan plasebo.
Baca Juga: Hasil uji coba: Remdesivir perpendek waktu pemulihan pasien corona
Hasilnya, setelah 14 hari setelah pengobatan dengan obat intravena, sebanyak 64% pasien yang diobati selama 5 hari mengalami perbaikin kondisi klinis. Pada kelompok pasien yang diobati Remdisivir selama 10 hari, perbaikin klinis dialami oleh 54% pasien.
Setelah 14 hari pula, 8% pasien dalam kelompok 5 hari meninggal. Adapun pasien meninggal dalam kelompok 10 hari sebanyak 11%.
Namun demikian Gilead mengatakan, hasil penelitian tersebut tidak boleh ditafsirkan bahwa durasi yang lebih pendek bekerja lebih baik. Para peneliti curiga hasil lebih baik pada kelompok 5 hari karena ketidakseimbangan status pasien saat pendaftaran.
Kejadian buruk selama pengobatan termasuk mual dan memburuknya gagal napas. Gilead mengatakan 2,5% pasien dalam kelompok 5 hari dan 3,6% pada kelompok 10 hari menghentikan pengobatan karena peningkatan enzim hati.
Food and Drug Administration AS (semacam BPOM) memberikan otorisasi penggunaan darurat Remdesivir pada 1 Mei lalu. Hasil penelitian berbeda yang dilakukan oleh National Institutes of Health menunjukkan obat tersebut mengurangi rawat inap tetap sebesar 31% dibandingkan dengan pengobatan plasebo.
Baca Juga: WHO: Keputusan akhir tentang bahaya dan manfaat hydroxychloroquine segera kami buat
Gilead mengatakan pihaknya mengantisipasi hasil dari studi perusahaan tentang remdesivir pada pasien dengan COVID-19 yang lebih moderat sekitar akhir bulan ini.
Pabrik obat ini telah berjanji untuk menyumbangkan 1,5 juta dosis Remdesivir - atau cukup untuk mengobati setidaknya 140.000 pasien - untuk memerangi pandemi global.
(Pelaporan Oleh Deena Beasley Editing oleh Sonya Hepinstall)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News