Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi vaksinasi covid-19 secara berkala terus dilakukan pemerintah Indonesia. Disisi lain, ada sejumlah ketentuan terkait penerima vaksin, salah satunya terkait klasifikasi masyarakat yang bisa dan tidak bisa menerima vaksin.
Merujuk catatan Kontan.co.id, Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi sekaligus Jubir PB IDI Iris Rengganis dalam rapat dengar dengan DPR RI, Selasa (19/1) menyatakan, IDI telah berdiskusi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI telah menentukan golongan masyarakat yang bisa menerima vaksin corona.
Klasifikasi antara lain merujuk batasan umur penerima vaksin corona hingga masyarakat dengan jenis penyakit bawaan yang tidak disarankan untuk menerima vaksin Covid-19.
"Kami juga mendapat rekomendasi PAPDI untuk rambu-rambunya yang mana, yang boleh disuntik dan tidak boleh disuntik vaksin corona dalam rentang usia 18 sampai 59 tahun. Karena kita tahu bahwa di atas 50 tahun itu pun sudah banyak komorbid atau penyakit bawaan sehingga perlu dibuat rambu-rambunya," kata Iris dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi IX DPR RI, Selasa (19/1).
Baca Juga: Terpapar corona, inilah 10 hal yang harus dilakukan saat karantina mandiri
Rekomendasi ini bersifat sementara berdasarkan data pengujian vaksin corona bikinan Sinovac yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
Sementara itu, sebagai penyintas covid-19, VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan dirinya telah memperbanyak informasi terkait vaksinasi covid-19.
Fajriyah pun memastikan dirinya tidak memiliki riwayat penyakit bawaan. Namun pada November 2020 lalu, Fajriyah terpapar covid-19. "Sebagai penyintas, saya sangat concern terhadap implementasi 3M yang menurut saya merupakan proteksi lingkungan dan juga imun tubuh," kata Fajriyah kepada Kontan.co.id, Selasa (19/1).
Fajriyah melanjutkan, upaya lain ia lakukan demi meningkatkan imun tubuh seperti mengatur pola istriahat dan konsumsi makanan bergisi. Pengalaman di November lalu, mengajarkan Fajriyah untuk memperhatikan kondisi imun tubuh. "Sekarang saya banyak makan protein juga serta dilengkapi beberapa vitamin dan sesekali berjemur di pagi hari," pungkas Fajriyah.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Jangan sampai terinfeksi, lakukan 3 cara pencegahan Covid-19 dengan disiplin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News