kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran pinjaman pegadaian naik 15,5%


Jumat, 31 Maret 2017 / 11:46 WIB
Penyaluran pinjaman pegadaian naik 15,5%


Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Pegadaian optimistis menatap tahun 2017. Perusahaan gadai milik pemerintah ini yakin bisa menyalurkan pinjaman Rp 41 triliun di sepanjang tahun ini. Target tersebut naik 15,49% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 35,5 triliun.

Realisasi pinjaman Pegadaian tahun lalu di atas target awal 2016 yakni sebesar Rp 31,8 triliun. Direktur Pegadaian Dijono yakin target tersebut bakal mudah tercapai. Sebab, hingga Maret 2017 Pegadaian telah menyalurkan pinjaman Rp 36,03 triliun.

Penyaluran pinjaman tersebut berasal dari produk gadai konvensional yakni Kredit Cepat Aman (KCA) sebesar 85%, gadai syariah Rahn 10% dan sisanya dari produk lainnya. Tahun ini, produk gadai konvensional masih akan menjadi andalan.Untuk mewujudkan target tersebut, Pegadaian akan menambah gerai baru.

Dijono mengatakan, wilayah yang disasar adalah daerah dengan potensi ekonomi tinggi. "Kami tidak memiliki konsentrasi daerah khusus yang masuk dalam radar," ujar dia kepada KONTAN, Kamis (29/03).

Saat ini, Pegadaian mengoperasikan 4.391 gerai di seluruh Indonesia. Rencananya Pegadaian menambah 20 gerai, sehingga jumlah gerai menjadi 4.411 gerai. Rencana bisnis ini diharapkan bisa mengerek kinerja Pegadaian sepanjang tahun ini. Perusahaan ini menargetkan bisa mengantongi laba bersih Rp 2,5 triliun. Angka ini meningkat 16,27% dibandingkan realisasi laba bersih 2016 yakni Rp 2,15 triliun.

Hingga akhir Maret 2017, Pegadaian memproyeksikan bakal mengantongi laba bersih sebesar Rp 600 miliar. Ini artinya, hingga kuartal I tahun 2017, Pegadaian sudah memenuhi 24% dari target laba. "Jadi, kami tinggal mengejar Rp 1,9 triliun di sisa sembilan bulan tahun ini," kata Dijono.

Tak hanya mengejar peningkatan kinerja. Pegadaian juga selalu memegang prinsip kehati-hatian. Salah satu caranya dengan menjaga rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Dijono mengatakan, pada tahun ini Pegadaian berusaha menjaga NPL gross di bawah 3% sekitar 1% hingga 2%.

"Untuk mengelola angka kredit bermasalah itu, dalam waktu dekat kami akan bentuk tim collecting," kata Dijono.Tahun ini, Pegadaian ingin menyalurkan pinjaman Rp 41 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×