kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pentingnya literasi gizi di saat menghadapi pandemi


Minggu, 27 September 2020 / 15:03 WIB
Pentingnya literasi gizi di saat menghadapi pandemi
ILUSTRASI. Siswa SD Islam Al Azhar 4 Muhammad Risyad (10) saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) secara daring dari kediamannya di Bintaro, Jakarta, Senin (13/7/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat menjalani kebiasaan baru, PT Frisian Flag Indonesia kembali menggelar Gerakan Nusantara (Genus)  secara daring bersama 700 guru dan orang tua dari sekolah dasar yang ada di wilayah DKI Jakarta, Sabtu kemarin (26/9). Kegiatan yang masuk tahun kedelapan tersebut membahas soal pendidikan gizi di saat keberlangsungan pembelajaran daring di rumah-rumah atau belajar dari rumah (BDR).

Meski banyak anak sekolah menjalankan belajar dari rumah, namun Frisian Flag Indonesia memandang penting bagi orang tua untuk tetap memperhatikan pola hidup sehat dengan memberikan literasi pendidikan gizi di Gernus tersebut. Diharapkan literasi gizi, yang salah satunya dengan minum susu, bisa dijalankan sebagai pola konsumsi pangan sehat ditangah gaya hidup aktif dimasa pandemi ini.

“Orang tua mempunyai peran penting dalam proses pendidikan anak dan penerapan pola hidup bersih dan sehat. Di saat pandemi, semua komponen pendididkan, orang tua, guru, dan siswa berkolaborasi mencoba hal baru, banyak tanya, banyak coba dan banyak karya,” tutur  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya.

Sejak diluncurkan 2013, Gernus berupaya mengotimalkan kontribusi untuk meningkatkan pendidikan dalam hal literasi gizi kepada siswa seklah dasara guna mendukung Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digagas Kemendkbud.

Baca Juga: Kandang sapi bermasalah, ikuti program renovasi kandang dari Frisian Flag

Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM RI, Dewi Prawitasari juga berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan lewaat sosialisasi keamanan pangan kepada para pemangku kepentingan.

Program Gernus sendiri kini sudah menjangkau 2,52 juta siswa dan 4.886 guru di 4.806 Sekolah Dasar di Indonesia, dan mengedukasi tentang pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif di lingkungan sekolah dasar serta membiasakan minum susu setiap hari. Untuk menjalankan program tersebut, Frisian Flag bekerjasama dengan kalangan akademisi dan para ahli, diantaranya Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKMUI). Bersama PKGK FKMUI, Gernus mengukur dampak positif bagi perilaku sehat dan aktif anak melalui studi PSP (Pengetahuan-Sikap-Perilaku), dan hasil studi yang dilakukan pada tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018 menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan gizi dan perilaku sehat aktif yang lebih baik.

Pakar gizi Kesehatan Masyarakat dan Guru Besar FKM UI  Sandra Fikawati  menekankan pentingnya sikap untuk meningkatkan dan mempraktikkan pengetahuan dalam hal literasi gizi ditentah pandemi. Ini tidak Cuma menjadi tanggung jawab guru dan siswa saja tapi juga orang tua. Untungnya, keberadaan teknologi digital, menurut pakar edukasi digital Eko Indrajit bisa membantu guru, para murid dan termasuk juga orang tua untuk bisa mendapatkan informasi dan pengetahuaan termasuk juga pendidikan literasi gizi.

Andrew F Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia memastikan pihaknya bakal terus berkontribusi dalam pendidikan gizi di Indonesia. “Frisian Flag Indonesia bakal terus melakukan sosialisasi pendidikan dan Gernus adalah salah satu kendaraan kami,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/9).

Selanjutnya: Saat pandemi, produk kesehatan paling banyak dicari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×