kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penderita diabetes di Indonesia terus meningkat


Selasa, 19 April 2016 / 16:45 WIB
Penderita diabetes di Indonesia terus meningkat


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Diabetes, penyakit yang disebakan oleh tingginya kadar gula darah akibat gangguan pada pankreas dan insulin, menjadi salah satu penyakit yang menakutkan di Indonesia. Pasalnya, diabetes kini menjadi penyebab kematian terbesar nomor tiga (3) di Indonesia.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan (Depkes.go.id), berdasar Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%) dan penyakit jantung koroner (12,9%). Bila tak ditanggulangi, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias, dan kematian dini.

Data International Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi Diabetes di Indonesia dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau sekitar sekitar 9,1 juta pada tahun 2013.

Berdasarkan data World Economic Forum April 2015, potensi kerugian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia pada periode 2012-2030 mencapai US$ 4,47 triliun atau 5,1 kali PDB 2012. Besarnya pembiayaan kesehatan akibat Diabetes tampak dari klaim BPJS sampai tahun 2015.

Ternyata diabetes dan komplikasinya adalah salah satu kelompok klaim terbesar untuk biaya catastrophic JKN, yaitu 33 % dari total pengeluaran. Itulah sebabnya, agenda 2030 dari Sustainable Development Goals (SDGs) menetapkan indikator untuk mengurangi angka kematian prematur dari PTM salah satunya diabetes sebanyak sepertiga pada tahun 2030. "Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penyandang diabetes, keluarga mereka, dan Negara," kata Menteri Kesehatan Nina Farid Moeloek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×