kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Obat diabetes bisa memicu komplikasi infeksi Virus Corona? Ini laporannya


Jumat, 01 Januari 2021 / 16:18 WIB
Obat diabetes bisa memicu komplikasi infeksi Virus Corona? Ini laporannya
ILUSTRASI. Obat diabetes bisa memperparah komplikasi Virus Corona.


Penulis: Belladina Biananda

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko komplikasi infeksi Virus Corona. Salah satunya adalah penyakit yang sudah dimiliki, misalnya diabetes. Namun, obat yang perlu diminum untuk mengatasi diabetes justru dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi Covid-19.

Obat penurun gula darah yang dikonsumsi penderita diabetes dapat meningkatkan risiko komplikasi Virus Corona. Melansir TheHealthSite.com, jenis obat yang dimaksud adalah sodium-glucose cotransporter 2 inhibitors atau SGLT2i.

Obat tersebut bekerja dengan cara mengeluarkan glukosa berlebih melalui urin. Pada penderita diabtes, ada satu kondisi parah bernama diabetic ketoacidosis atau DKA yang meningkat saat sel tak mau menerikan cukup glukosa untuk menjalankan fungsinya.

Para peneliti di Brigham and Woman’s Hospital mengamati peningkatan salah satu jenis DKA, bernama euDKA, selama masa pandemi Virus Corona. EuDKA terjadi saat sel tubuh gagal menyerap glukosa. Sel justru menggunakan lemak dalam proses metabolisme.

Baca Juga: Percepat akses vaksin Covid-19 di negara miskin, ini yang dilakukan

Hal itu membuat penumpukan zat asam bernama keton. Salah satu tanda seseorang mengalami euDKA adalah kelaparan yang dipicu karena rasa sakit sehingga membuat penderitanya muntah, diare, dan kehilangan nafsu makan. Hal itu bisa diperparah karena efek diuretik obat SGLT2i.

Mengutip dari TheHealthSite.com, para peneliti mengamati lima asus euDKA yang tidak biasa dalam jangka waktu dua bulan. Penulis penelitian mengatakan bahwa ada kemungkinan Covid-19 membuat risiko euDKA menjadi lebih kuat.

Baca Juga: Kalbe Farma mengantongi persetujuan uji klinik fase dua obat Covid-19

Ketika Virus Corona menyerang pasien, virus melekat dengan sel di pankreas yang memproduksi insulin. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa pasien Covid-19 mengalami peningkatan jumlah gula darah. Artinya, Virus Corona berpotensi mengganggu sel yang memproduksi insulin.

Para peneliti mengimbau para pasien untuk berhenti mengonsumsi SGLT2i jika mengalami rasa sakit dan tidak nyaman. Selain itu, masyarakat diharap untuk menghindari transmisi Virus Corona dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

Selanjutnya: Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech disahkan WHO untuk penggunaan darurat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×