kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,95   -17,54   -1.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melirik cuan pangkas rambut si Captain


Selasa, 04 April 2017 / 16:15 WIB
Melirik cuan pangkas rambut si Captain


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Menawarkan jasa pangkas rambut khusus pria, kian banyak saja pelaku bisnis yang membuka gerai barbershop. Lahir dari sebuah kebutuhan, barbershop memang sulit dikategorikan usaha musiman. Karena itu, beberapa pemainnya menganggap bisnis ini cukup menjanjikan.

Seperti Albert Tang, pemilik Captain Barbershop. Usaha pangkas rambut di bawah PT Captain Asia ini berdiri pada 2015. “Awalnya kami kelola sendiri, sejak Februari 2016 resmi di mitrakan,” ujar Albert.

Saat ini, Captain Barbershop telah mengelola dua  cabang dan empat mitra. Tersedia tiga paket kemitraan dengan nilai investasi masing-masing Rp 300 juta, Rp 350 juta dan Rp 400 juta.

Semua paket investasi tersebut telah mencakup franchise fee, biaya renovasi, perlengkapan interior, serta peralatan cukur rambut. Menurut Albert, mitra tinggal siapkan lokasi dan tempat, akomodasi, serta peralatan penunjang. “Biasanya sih ada TV dan AC,” ujarnya.

Beda ketiga paket investasi tersebut ada pada kuantitas peralatan yang diberikan, seperti barber tool, bangku dan meja barber. Selain peralatan, mitra juga akan dibekali training sebelum membuka outlet.

Albert bilang, training untuk kapster atau pemangkas diadakan selama satu bulan di gerai pusat di Sunter. “Kalau kasir dan office boy, dua mingggu sampai sebulan,” jelas dia.

Pasar barbershop padat

Captain Barbershop menyediakan jasa pangkas rambut khusus pria, dengan tarif mulai dari Rp 45.000 hingga Rp 100.000 per kepala. Albert memasang target minimum omzet Rp 38 juta-p 68 juta per bulan pada mitra. Harapannya mitra dapat balik modal dalam 9-13 bulan.

Kerja sama antara pusat dan mitra berlangsung selama tiga tahun. Selama itu pula, mitra harus menyisihkan 5% dari pendapatan kotornya untuk pusat. “Setelah tiga tahun ada biaya revisi sistem sebesar Rp 50 juta,” tutur Albert.

Menyediakan jasa untuk memenuhi kebutuhan harian, Captain Barbershop menyasar lokasi perumahan. Albert menyarankan mitra memilih lokasi yang memiliki akses bagus dan dekat dengan keramaian. “Kalau bisa di pinggir jalan atau lokasinya gampang dilhat,” tuturnya.

Erwin Halim, Pengamat Waralaba dari Proverb Consulting menilai bahwa kondisi pasar barbershop kini makin padat. Meski demikian, bisnis ini masih aman untuk dijalankan, lantaran demand yang tinggi. Pelaku bisnis ini tinggal pasang strategi untuk pilih lokasi.

Selain itu, hal lain yang patut diperhatikan adalah service dan layanan yang maksimal. Perlu pula dibuat sebuah konsep yang unik untuk pelanggan.

Untuk penawaran dari Captain Barbershop sendiri, Erwin melihat adanya target yang cukup tinggi. Ia sangsi target omzet hingga Rp 68 juta per bulan dapat langsung tercapai saat pertama kali buka. "Menurut saya di awal mungkin Rp 1 juta sudah bagus," tuturnya.

Untuk menggenjot omzet di awal, Erwin menilai perlunya marketing yang bagus. Selain itu, perlu pula memperhatikan masalah SDM. "Biasanya barbershop pakai sistem komisi untuk stylist-nya, bagi yang senior ini masalah," ujar Erwin mencontohkan. Karena itu, ia pun tak ketinggalan menekankan adanya sistem win-win solution.

Captain Barbershop                                                                                                                                                                                                                       Ruko Sunter Indah Blok HJ2 No. 38                                                                                                                                                                                                   Telp. (021) 6501006

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×