kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

McD tawarkan ribuan gerai di China, Hong Kong


Rabu, 22 Juni 2016 / 12:52 WIB
McD tawarkan ribuan gerai di China, Hong Kong


Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia

HONG KONG. Mcdonald's Corp dikabarkan berniat menjual gerai-gerainya di China dan Hong Kong. Seorang sumber pada Reuters mengatakan, McD berniat menjual master franchise 20 tahun untuk ribuan gerainya.

"Ada lebih dari selusin penawar," kata dia. Para penawar antara lain Beijing Tourism Group, Sanpower dan ChemChina, dengan nilai transaksi sampai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 39 triliun (Rp 13.000 per dollar AS). 

Meski McD sudah membatasi perusahaan ekuitas untuk tak ikut berpartisipasi, tetap saja, perusahaan buyout global seperti Bain Capital, TPG Capital, dan Carlyle Group ikut dalam lelang menggandeng beberapa peminat asal China. 

Beberapa calon pembeli lain yang bersiap sebelum deadline gelombang pertama Senin mendatang antara lain Beijing Capital Agribusiness Group, mitra McDonald's China, dan GreenTree Hospitality.

Reuters sebelumnya menulis, McD yang bermarkas di Oak Brook, Illinois telah menyewa jasa Morgan Stanley untuk menjual 2.800 unit restoran di China, Hong Kong, dan Korea Selatan. Namun, sumber tersebut belum mengetahui calon pembeli untuk gerai Korea. 

ChemChina dan Sanpower officials belum memberi konfirmasi pada Reuters. Sementara Beijing Tourism Group membantah mengetahui tentang penjualan gerai McD. 

Beijing Capital Agribusiness Group dan Jurubicara GreenTree senada, mengatakan tidak sedang berpartisipasi dalam penawaran. 

Sementara itu Bain, Carlyle dan TPG enggan memberi komentar. 

Pihak McDonald's tidak membantah adanya upaya penjajakan. "Kami mencari mitra strategis jangka panjang yang mengerti akan brand McDonald's dan bersama mengembangkan nilai dan visi kami," kata Jurubicara McD. Dia mengatakan, belum ada keputusan yang diambil sehingga masih terlalu prematur untuk berspekulasi.




TERBARU

[X]
×