kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mau subur? Jauhi gadgetmu


Senin, 30 Mei 2016 / 12:20 WIB
Mau subur? Jauhi gadgetmu


Sumber: intisari online | Editor: Adi Wikanto

Jakarta, Jangan tidak subur gara-gara gadget! Ada berbagai faktor yang menyebabkan pasangan suami-istri cenderung tidak subur. Salah satunya, paparan gelombang elektromagnetik atau radiasi dari gawai.

Meski penggunaannya sehari-hari terasa mengasyikan, namun radiasi dari peranti elektronik ini bisa membawa dampak serius. Pria dan perempuan hamil harus lebih waspada. Maka itu, jangan tidak subur gara-gara gadget.

Bagi Anda pasangan suami istri yang ingin cepat memiliki momongan atau sedang dalam program memiliki anak, sebaiknya mulailah dari sekarang tinggalkan atau kurangi kebiasaan bermain gadget. Pasalnya, sebuah studi yang dilakukan di University of Exeter, Inggris menemukan, radiasi elektromagnetik dari gadget dapat mempengaruhi kesuburan, terutama para pria.

Penelitian itu mengungkapkan, sekitar 14% dari pasangan di negara-negara maju dan berkembang mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Paparan atau radiasi yang berasal dari gadget, baik itu ponsel, laptop, Wi-Fi, dan lain-lain, ditenggarai jadi biang keroknya.

Penelitian yang dipimpin oleh Fiona Mathews, menelaah temuan 10 studi mengenai dampak paparan gadget terhadap fertilitas pria. Ada 1.492 pria yang terlibat. Hasilnya ditemukan, radiasi eletromagnetik dari gadget dapat memperlambat pergerakan sperma, dan pada akhirnya mempengaruhi kesuburan.

Peneliti membandingkan antara pria yang tidak sering mengantongi ponsel dengan pria yang sering menaruh ponsel di saku celana. Hasilnya, pada pria yang sering menaruh ponsel di saku celana, sekitar 50-85% sel spermanya mengalami abnormalitas dalam gerak menuju sel telur.

Meskipun penelitian ini telah menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengganggu kesuburan, namun Mathews mengatakan, dibutuhkan banyak penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan yang tegas. “Diperlukan penelitian lanjutan untuk menentukan implikasi klinis secara keseluruhan pada populasi umum,” ungkap Mathews seperti dilansir dalam Dailymail.co.uk pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×