Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Libur panjang jadi biang kerok naiknya kasus covid-19 di tanah air. Pasca momen libur panjang, lebih dari 1000 nyawa melayang akibat terpapar covid-19.
Sudah satu tahun pandemi covid-19 melanda tanah air. Sekedar mengingatkan, kasus infeksi covid-19 pertama kali dilaporkan pada 2 Maret 2020 lalu.
Baca Juga: 10 Juta vaksin Sinovac sudah diterima Pemerintah Indonesia
Sejak itu seluruh elemen bangsa bahu membahu melakukan penanganan terbaiknya dan bergerak bersama mewujudkan kolaborasi pentahelix.
Kolaborasi tersebut mulai dari pemerintah, swasta, relawan, serta tenaga kesehatan di puskesmas, dinas kesehatan, laboratorium dan rumah sakit tingkat daerah dan pusat.
"Kami apresiasi setiap pihak baik dari pemerintah dan elemen masyarakat, yang bergerak bersama mewujudkan kolaborasi pentahelix dalam penanganan Covid-19 di Indonesia," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (2/3/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Wiku menyampaikan kilas balik perkembangan penanganan 1 tahun pandemi Covid-19 sejak kasus pertama dilaporkan Presiden Joko Widodo pada Maret 2020 lalu.
Perkembangan kasus covid-19 hingga bulan Januari 2021, kasus positif mengalami tren peningkatan, kemudian menurun pada Februari 2021.
Tren kenaikan kasus covid-19 bervariasi tiap bulannya. Melihat grafik pada 4 bulan pertama pandemi, ada kenaikan tajam hingga mencapai 70% - 90%.
"Masa-masa ini adalah masa dimana Indonesia dihadapkan pada pandemi yang terjadi secara tiba-tiba, dan pemerintah tengah berupaya melakukan percepatan penangananan semaksimal mungkin, salah satunya menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," jelasnya.
Yang perlu menjadi perhatian selama pandemi tahun 2020, adanya beberapa periode libur panjang. Dan ini berdampak pada peningkatan tajam terhadap penambahan kasus positif. Data menunjukkan, pada September 2020 dengan kenaikan sebesar 42,3% atau 45.895 kasus. Hal ini kontribusi dari libur panjang pada periode 15 - 17 dan 20 - 23 Agustus 2020.
Grafik penambahan kasus selanjutnya cenderung melandai pada September - Oktober dan November 2020, meskipun kasus masih bertambah. Namun pada Desember 2020 hingga Januari 2021, terjadi lagi peningkatan tajam
hingga mencapai 190.191 kasus atau meningkat lebih dari 100 persen dari bulan Oktober 2020.
Dan ini dampak dari periode libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021. "Ini yang paling penting untuk dicatat, bahwa ada implikasi kematian pada setiap event libur panjang yang terjadi sepanjang satu tahun kebelakang," imbuh Wiku.
Membandingkan data pada bulan-bulan tanpa libur panjang, jumlah kematian adalah 50 - 900 kasus. Sebaliknya, bulan-bulan dengan libur panjang, kematian meningkat tajam menjadi 1000 - 2000 kasus.
"Bayangkan dalam 1 bulan kita bisa kehilangan lebih dari 1000 nyawa, hanya karena memilih untuk melakukan perjalanan dan berlibur," Wiku menyayangkan.
Untuk itu, mengingat 1 tahun terjadinya pandemi di Indonesia jatuh pada awal tahun 2021, Wiku menyarankan hendaknya pemerintah dan masyarakat belajar membuat keputusan yang lebih bijaksana.
"Sehingga tidak membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain," lanjutnya.
Baca Juga: Virus B117 ditemukan di Indonesia, ini yang dilakukan Satgas Penanganan Covid-19
Selanjutnya: Mutasi virus corona di Inggris masuk Indonesia, ini cara mencegah penularan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News