kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lahan Melinjo harus terpapar sinar matahari (2)


Rabu, 22 April 2015 / 15:53 WIB
Lahan Melinjo harus terpapar sinar matahari (2)


Reporter: Izzatul Mazidah, Rani Nossar | Editor: Hendra Gunawan

Membudidayakan tanaman melinjo sejatinya gampang-gampang susah. Tanaman ini butuh waktu lima tahun agar siap rutin panen dalam waktu enam bulan sekali. Bibit melinjo bisa didapatkan melalui penyemaian bibit atau juga lewat stek, tempel atau cangkok. 

Eman Suhendi, petani melinjo di Sumedang, Jawa Barat mengatakan, tanaman melinjo lumayan tahan penyakit. Dia membudidayakan melinjo pertama kali dengan cara generatif yakni melalui penyemaian biji. Ini bertujuan agar pohon melinjo yang dihasilkan lebih tahan lama, memiliki akar yang lebih kuat serta lebih tahan hama penyakit.

Setelah lima tahun, pohon melinjo sudah bisa menghasilkan buah yang berkualitas. Baru setelah itu Eman mulai fokus untuk pembudidayaan. Buah melinjo yang digunakan untuk bibit dipilih dari melinjo yang benar-benar matang secara alami.

Untuk media tanam, melinjo tidak membutuhkan kondisi tanah yang khusus, sehingga dapat tumbuh pada tanah-tanah liat atau lempung, berpasir, dan berkapur. Meski demikian tanaman melinjo tidak tahan terhadap tanah yang selalu tergenang air atau berkadar asam tinggi.

Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari. Tiga minggu sampai empat minggu sebelumnya tanah perlu disiapkan dengan membuat lubang tanam dengan jarak antar tanaman sekitar 6m-8m. Sedangkan untuk cara stek atau cangkok, tanaman ditanam dengan kedalaman 50cm sampai 60 cm agar tidak mudah roboh.

Tanaman melinjo di awal-awal perlu disiram terutama pada musim kemarau. Sebelumnya, beri pupuk kimia agar pupuk  bisa segera diserap oleh tanaman. Pemangkasan dan pencegahan hama dengan penyiangan agar tanaman tidak lembab pun harus dilakukan.

Panen melinjo dilakukan dua kali dalam setahun. Eman biasanya panen besar pada Mei-Juli dan panen kecil di bulan Oktober-Desember.Hasil panen melinjo berupa buah, bunga, dan daun.

Cara pemetikan biji melinjo menggunakan tangga dari bambu se­perti pada pemetikan bu­nga cengkeh. Tangga bambu dilengkapi de­ngan tali atau tampar plastik. Ini lantaran pohon melinjo tidak kuat dan rapuh, sehingga panen tidak dilakukan dengan cara memanjat pohon.

Petani melinjo lainnya, Taufik, menyarankan baiknya tanaman melinjo ditanam pada musim hujan seperti di bulan Juni dan Juli.

Untuk hama dan penyakit, tanaman ini kerap diserang serangga yang membuat daun menjadi bolong-bolong. Selain itu serangan bajing dan tikus yang membuat pohon menjadi rusak. Untuk menghindari serangan hama, pohon harus disemprot cairan pestisida. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×