kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi dari sekarang, ini efek negatif makan telur setengah matang bagi kesehatan


Jumat, 30 April 2021 / 09:51 WIB
Kurangi dari sekarang, ini efek negatif makan telur setengah matang bagi kesehatan
ILUSTRASI. Kurangi dari sekarang, ini efek negatif makan telur setengah matang bagi kesehatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Peringatan bagi kamu yang suka makan telur setengah matang. Ada efek negatif terhadap kesehatan jika suka makan telur setengah matang.

Telur terbukti mengandung banyak nutrisi penting dan dapat memberi manfaat kesehatan yang mengesankan. Bukan hanya mengandung protein berkualitas tinggi, telur juga sering disebut sebagai sumber mulitivitamin dan mineral alami.

Merangkum Australian Egss, berikut ini adalah beberapa kandungan gizi yang bisa diperoleh dalam telur: Vitamin D Vitamin A Vitamin E Vitamin B12 Vitamin B2 (Riboflavin) Vitamin B5 (Pantothenic asam) Zat besi Fosfor Folat Selenium Kolin Asam lemak omega 3.

Selain bergizi, telur juga tergolong bahan makanan mudah diolah sehingga lumrah jika banyak orang menyukainya. Telur setengah matang adalah salah satu sajian telur yang punya penggemarnya tersendiri.

Oleh beberapa orang, telur setengah matang bahkan dianggap lebih nikmat daripada telur yang dibuat matang sempurna. Tapi, tahukah Anda mengenai adanya efek negatif makan telur setengah makan bagi kesehatan?

Baca juga: Ini aktivitas yang bisa membantu menurunkan berat badan

Beberapa efek negatif makan telur setengah matang ini kiranya baik untuk dipertimbangkan:

1. Telur setengah matang mungkin terkontaminasi bakteri

Salah satu efek negatif makan telur setengah matang adalah bisa mengganggu sistem pencernaan hingga menimbulkan keracunan makanan atau infeksi. Melansir Health Line, telur setengah matang masih mungkin mengandung Salmonella, sejenis bakteri yang mudah menyebabkan penyakit.

Bakteri Salmonella ini bukan hanya dapat ditemukan di cangkang telur, tapi juga di dalam telur. Jika telur dikonsumsi setengah matang, maka ada kemungkinan bakteri Salmonella yang ada pada telur belum mati karena suhu tidak panas.

Mengonsumsi telur setengah matang yang terkontaminasi bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan Salmonella. Beberapa gejala keracunan makanan atau infeksi Salmonella yang bisa terjadi, termasuk:

  • Kram perut
  • Diare
  • Perut mual
  • Demam
  • Sakit kepala

Gejala ini biasanya muncul 6 hingga 48 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi bakteri dan dapat berlangsung 3 hingga 7 hari. Untungnya, risiko telur terkontaminasi bakteri Salmonella saat ini mungkin sudah rendah.

Beberapa perbaikan mungkin telah dilakukan dalam pemrosesan telur yang dapat menyebabkan lebih sedikit kasus infeksi Salmonella. Perubahan ini termasuk pasteurisasi. Proses ini menggunakan perlakuan panas untuk mengurangi jumlah bakteri dan mikroorganisme lain dalam makanan.

Meski demikian, untuk meminimalkan risiko infeksi Salmonella, menyantap telur matang sempurna mungkin adalah pilihan yang lebih baik daripada makan telur setengah matang.




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×