Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Hal itu mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Dampak stunting adalah terganggunya pertumbuhan fisik anak. Selain itu, perkembangan otak juga akan terganggu yang dapat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah.
Stunting diakibatkan oleh banyak faktor, seperti penyakit atau infeksi yang berkali-kali, kondisi lingkungan, dan ekonomi keluarga.
Baca Juga: Mengenal stunting dan 8 cara mencegahnya
Ciri-ciri atau gejala stunting pada anak
Dirangkum dari laman resmi RSUP Dr. Sardjito, berikut adalah ciri-ciri atau gejala stunting pada anak:
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya.
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya.
- Berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda.
Penyebab stunting pada anak
Dirangkum dari laman Kemenkes, berikut adalah sejumlah penyebab stunting pada anak:
- Rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
- Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.
- Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, dan hipertensi.
- Jarak kelahiran anak yang pendek.
- Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Selanjutnya: Di masa pandemi, pemerintah dan swasta perlu sinergi untuk cegah stunting
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News