kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebijakan PPKM dan PPKM Mikro Tingkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan


Jumat, 26 Februari 2021 / 16:30 WIB
Kebijakan PPKM dan PPKM Mikro Tingkatkan Kepatuhan Protokol Kesehatan
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM Jawa Bali dan PPKM mikro, mengakibatkan peta zonasi kepatuhan terhadap protokol kesehatan mengalami perbaikan. Hingga 21 Februari 2021, peta zonasi memperlihatkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan kembali di atas 60%.

"Kabupaten/kota yang sudah patuh memakai masker melebihi 75% atau sebanyak 284 kabupaten/kota," terang Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (25/2) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Namun, masih ada sejumlah catatan yang mesti diperhatikan. Salah satunya adalah masih terdapat 99 kabupaten/kota dengan kepatuhan di kisaran 61%-75%. Bahkan terdapat 71 kabupaten/kota dengan tingkat kepatuhan kurang dari 60%.

Pada kepatuhan protokol kesehatan menjaga jarak dan menghindari kerumunan, didominasi kabupaten/kota dengan tingkat kepatuhan melebihi 75% yaitu sebanyak 275 kabupaten/kota. Namun masih terdapat kabupaten/kota dengan tingkat kepatuhan 61%-75% atau 105 kabupaten/kota dan 74 kabupaten/kota dengan tingkat kepatuhan di bawah 60%. 

Jika menyandingkan peta zonasi kepatuhan protokol kesehatan dan perkembangan kasus positif Covid-19 mingguan terlihat sejalan. Melihat grafiknya, pada 3 minggu pertama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kabupaten/kota Jawa-Bali, grafiknya terus meningkat.

Namun, grafiknya menurun pada minggu PPKM mikro, meskipun sedikit meningkat pada minggu ini atau minggu kedua. Hal ini sejalan dengan grafik kepatuhan memakai masker, yang mana grafiknya terlihat menurun sebelum PPKM hingga minggu keempat PPKM. Dan selanjutnya grafiknya terus meningkat hingga saat ini atau minggu kedua PPKM mikro. 

Pada grafik kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan, terlihat terus meningkat sejak PPKM hingga minggu kedua PPKM mikro atau terus meningkat selama 4 minggu berturut-turut. "Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya, ketika terjadi penurunan pada kepatuhan protokol kesehatan, maka penambahan kasus positif cenderung meningkat," lanjut Wiku.

Oleh sebab itu, Wiku mengingatkan kembali, jika semakin banyak yang tidak patuh, maka potensi penularan semakin tinggi dan kemungkinan penambahan kasus positif juga semakin tinggi. Hal ini akan terlihat pada perkembangan kasus positif minggu ini yang persentasenya kembali mengalami peningkatan.

Tidak lupa, Wiku menganjurkan masyarakat agar memperhatikan beberapa hal. Misalnya, kelompok usia produktif yang imunitasnya kuat dan masih beraktivitas di luar rumah, meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, maka setibanya di rumah harus segera berganti pakaian dan membersihkan diri. Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat menghindari langsung kontak dengan anggota keluarga kelompok usia rentan.

Menerapkan protokol kesehatan yang ketat, tidak hanya di luar rumah, melainkan ketika di lingkungan rumah juga harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara menyeluruh, disiplin dan konsisten. "Dengan begitu, potensi penularan dapat ditekan dengan meminimalisir kemungkinan kita menjadi carrier atau pembawa virus bagi orang-orang di sekitar kita," pesan Wiku.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×