Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak hanya menyerang laki-laki, infeksi saluran kemih juga menyerang perempuan. Ini penyebab dan gejala seseorang menderita infeksi saluran kemih.
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah kondisi ketika terjadi infeksi di bagian mana saja di sistem kemih, bisa terjadi di ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra.
Baca Juga: Awas! Makan gorengan berlebihan bisa memicu masalah kesehatan
ISK sendiri merupakan infeksi yang disebabkan oleh mikroba. Beberapa disebabkan oleh bakteri, tapi ada juga karena jamur atau virus.
Kasus ISK lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki. Bahkan, perempuan juga rentan mengalami infeksi berulang. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi yang berbahaya.
Kabar buruknya, banyak orang tidak menyadari jika dirinya mengalami infeksi saluran kemih. Gejala ISK Banyak orang yang tidak menyadari dirinya terinfeksi ISK karena memang kondisi ini tidak selalu menyebabkan tanda atau gejala.
Meski begitu, ada beberapa tanda atau gejala umum yang mengikuti kondisi ini. Apa saja?
- Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil terus menerus
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Sering buang air kecil
- Urine tampak keruh
- Urine berwarna merah, merah muda, atau kecokelatan (tanda ada darah dalam urine)
- Urine berbau tajam
- Demam dan menggigil
- Nyeri atau tekanan di punggung atau perut bagian bawah
Pada pria, gejala ISK sering disertai dengan rasa nyeri di bagian dubur. Sedangkan pada wanita, gejala juga bisa meliputi nyeri panggul.
Jenis ISK
Meski punya tanda yang umum, tapi setiap jenis ISK juga bisa memberi gejala yang khas. Hal ini bergantung pada bagian mana sistem berkemih Anda yang terinfeksi.
Pada bagian ginjal, misalnya. Kondisi ini disebut dengan pielonefritis akut. Gejala yang dialami meliputi nyeri punggung bagian atas dan samping, demam tinggi, gemetar dan kedinginan (mengigil), mual, dan muntah.
Sedangkan infeksi yang terjadi pada kandung kemih dikenal dengan istilah sistitis. Gejalanya berupa tekanan di area panggul, tidak nyaman di perut bagian bawah, sering buang air kecil yang terasa sakit, adanya darah dalam urine, anyang-anyangan
Infeksi pada uretra dikenal dengan istilah uretritis. Gejalanya meliputi: sensasi terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan tertentu dari saluran kemih.
Penyebab ISK
Infeksi saluran kemih biasanya terjadi karena bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih.
Sebenarnya, sistem kemih manusia sudah dirancang untuk mencegah para makhluk mikroskopis untuk masuk.
Namun, kadang kala, hal ini gagal dilakukan. Ketika saluran kemih gagal menangkal masuknya bakteri, maka mereka dapat menjadi infeksi besar.
Salah satu bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih di antaranya adalah Escherichia coli atau E. coli.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di kandung kemih atau sistitis. E. coli dpat keluar dari lubang anus dan masuk ke uretra. Dari sana, E. coli dapat masuk ke kandung kemih dan berkembang biak.
Pada wanita, ukuran uretra yang lebih pendek membuatnya lebih rentan terkena ISK. Jika kondisi ini tidak segera diobati, bakteri dapat menginfeksi ginjal.
Selain bakteri, sistitis juga bisa disebabkan oleh hubungan seksual. Penyebab lain dari ISK misalnya seperti gen atau virus dapat menimbulkan uretritis.
Faktor risiko
Seperti yang sudah disebutkan di atas, wanita lebih rentan mengalami ISK karena ukuran uretra mereka. Hal ini juga membuat wanita bisa mengalami infeksi lebih dari satu kali.
Selain jenis kelamin, beberapa faktor yang meningkatkan risiko mengalami ISK di antaranya:
- Usia
- Bergonta-ganti pasangan seksual
- Pemilihan jenis kontrasepsi
- Menopause
- Kelainan saluran kemih
- Penyumbatan saluran kemih
- Diabetes
- Penggunaan kateter
- Kehamilan
- Pembesaran prostat
- Kebersihan organ intim yang buruk
Komplikasi ISK
ISK kerap tidak disadari oleh penderitanya, ini menyebabkan penyakit ini tidak ditangani dengan cepat. Padahal, ISK yang tidak dirawat dengan cepat dan tepat bisa menyebabkan komplikasi.
Bahkan, ISK juga bisa mengarah pada konsekuensi yang serius. Merangkum dari Mayo Clinic, beberapa komplikasi ISK yang mungkin terjadi saat tidak tertangani dengan baik di antaranya:
1. Infeksi berulang
Hal ini lebih rentan terjadi pada perempuan. Wanita bida mengalami dua atau lebih ISK dalam periode enam bulan.
2. Kerusakan ginjal permanen
ISK juga dapat terjadi di sekitar ginjal. Infeksi ginjal akut atau kronis (pielonefritis) akibat ISK dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanan. Jika sudah begitu, hal ini tidak dapat diobati.
3. Risiko bayi prematur atau berat lahir rendah
ISK juga bisa disebabkan oleh kehamilan. Pada kasus-kasus ibu hamil, ISK dapat menyebabkan kondisi yang tidak diharapkan seperti berat badan bayi lahir rendah atau kelahiran prematur.
4. Penyempitan uretra (striktur)
Kondisi ini terjadi pada pria. Penyebabnya adalah uretritis rekuren, yang sebelumnya terlihat dengan uretritis gonokokal.
5. Sepsis
Sepsis merupakan suatu komplikasi infeksi yang berpotensi mengancam jiwa, terutama jika infeksi berjalan dengan cara naik ke saluran kemih ke ginjal Anda.
Cara Mencegah
Untuk mencegah penyakit-penyakit di atas, Anda bisa melakukan pencegahan ISK. Merangkum dari Healthline, ini beberapa hal yang bisa mencegah ISK.
- Minum enam hingga delapan gelas air setiap hari
- Jangan menahan kencing untuk waktu yang lama
- Bersihkan alat kelamin dari depan ke belakang untuk menghindari masuk ke saluran kemih
- Berkemih setelah berhubungan intim
- Hindari produk pembersih kewanitaan yang menggunakan parfum
- Pilih alat kontrasepsi dengan lebih cermat
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami inkontinensia urin atau kesulitan mengosongkan kandung kemih Anda sepenuhnya. (Resa Ayu Sartika)
Baca Juga: Air rebusan daun sirih merah efektif mengobati diabetes
Selanjutnya: 7 Manfaat buah stroberi untuk kesehatan tubuh
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Infeksi Saluran Kemih: Gejala, Penyebab, Komplikasi, hingga Pencegahan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News