kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia kebanjiran lampu LED impor


Senin, 06 Oktober 2014 / 10:57 WIB
 Indonesia kebanjiran lampu LED impor
ILUSTRASI. Promo JSM Alfamidi Hanya 4 Hari Spesial Idul Fitri Periode 20-23 April 2023


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pebisnis lokal mulai melirik pasar lampu lighting emitting diode (LED). Sebelumnya, produsen lampu dalam negeri hanya bermain di pasar lampu hemat energi (LHE).

Keunggulan lampu LED yang kerap disebut produsennya adalah penggunaan listrik yang rendah. Bahkan, kebutuhan listrik lampu LED lebih rendah daripada LHE. John Manoppo, Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), bilang, konsumsi listrik lampu LED bisa separuh daripada konsumsi listrik LHE.

"Jika konsumsi listrik LHE 20 watt, maka lampu LED hanya mengonsumsi listrik sebesar 10 watt," kata John kepada KONTAN, Jumat (3/10). Lampu LED juga dinilai lebih aman untuk lingkungan karena tidak mengandung bahan merkuri yang berbahaya.

Pantas jika pelaku industri mulai menyasar bisnis lampu LED, mengingat di banyak lampu jenis itu sedang tren. Keunggulan lain lampu LED adalah usia pakainya yang lebih panjang dibandingkan dengan lampu jenis lain.

Namun tak mudah bagi pebisnis lokal untuk masuk ke pasar lampu LED. John menuturkan, lampu LED impor masih mendominasi pasar domestik. John memproyeksikan, dari 40 juta bohlam lampu LED yang dibutuhkan tahun ini, produsen dalam negeri cuma mampu merebut pangsa sebesar 10%, atau setara dengan 4 juta bohlam. "Sisanya merupakan produk impor, terutama produk dari China," kata John. 

Jika pasar lampu LED sudah sesak dengan produk impor, John khawatir, industri lampu dalam negeri kehilangan pasar. Memang, saat ini industri lampu dalam negeri masih memproduksi lebih banyak LHE daripada lampu LED. 

Dari sisi pangsa pasar, ceruk pasar lampu LED masih terbilang kecil, atau di bawah 10% dari kebutuhan lampu nasional sebanyak 490 juta bohlam. Pasar lampu terbesar masih ditempati LHE, dengan 350 juta bohlam. Setelah itu, lampu neon panjang sebanyak 75 juta bohlam, dan 25 juta bohlam untuk lampu pijar. 

Walau pasar lampu LHE masih mendominasi, namun bukan tak mungkin pasar LED menyodok pangsa pasar LHE. Apalagi, belakangan produsen LED gencar menggelar promosi, seperti yang dilakukan PT Osram Indonesia. "Osram konsisten mengedukasi konsumen menggunakan LED," kata Alexander Zobel, Chief Finance Officer (CFO) Osram Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×