kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hoaks: Vaksin Sinovac bisa beri efek samping pembesaran alat kelamin


Senin, 11 Januari 2021 / 07:30 WIB
Hoaks: Vaksin Sinovac bisa beri efek samping pembesaran alat kelamin
ILUSTRASI. Di media sosial banyak beredar informasi bahwa vaksin Sinovac memberi efek samping pembesaran alat kelamin. Benarkah?REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu terakhir, di media sosial banyak beredar potongan surat kabar yang memuat informasi bahwa vaksin Sinovac memberi efek samping pembesaran alat kelamin. 

Terkait hal tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 memastikan kabar itu adalah hoaks atau palsu. 

Melansir situs resmi covid19.go.id, Jubir vaksinasi COVID-19 dari BPOM, Lucia Rizka Andalusia, menegaskan informasi tersebut hoaks. Jurnal yang disebutkan di klaim adalah studi yang telah diedit judulnya.

Studi asli yang diterbitkan pada ‘The New England Journal of Medicine berjudul ‘Phase 1-2 Trial of a SARS-CoV-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine’ telah diedit menjadi ‘SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis lenght by 3 inches in some individuals’.

Baca Juga: Izin penggunaan darurat vaksin corona dari BPOM akan keluar sebelum 13 Januari

Berita hoaks lainnya terkait vaksin Covid-19 adalah postingan di Facebook dengan menyertakan link menuju artikel yang berjudul “Innalilahi, Penerima Vaksin Perdana Meninggal Dunia Usai Disuntik Pfizer”. Postingan yang diunggah oleh akun bernama Tra mendapat likes sebanyak 295 dan telah dibagikan sebanyak 820 kali.

Setelah dilakukan penelusuran terhadap fakta yang terjadi, pernyataan bahwa penerima vaksin perdana meninggal dunia setelah disuntik vaksin Pfizer adalah tidak benar.

Baca Juga: Begini efek samping vaksin virus corona jika pernah filler wajah

Penelusuran menggunakan mesin pencarian Google, ditemukan bahwa penerima vaksin Pfizer pertama kali adalah Margaret Keenan. Dilansir dari bbc.com, wanita lansia yang berasal dari Inggris tersebut menerima vaksin Pfizer di usianya yang seminggu lagi menginjak 91 tahun, bertempat di University Hospital, Coventry, Inggris, pada 08 Desember 2020 lalu.

Meski begitu, Margaret Keenan sebagai penerima vaksin Pfizer pertama di dunia, tidak meninggal dunia. Justru ia pun mendapatkan suntikan vaksin Pfizer untuk kedua kalinya, pada 29 Desember 2020.

Selanjutnya: FDA sebut varian baru corona bisa sebabkan hasil negatif palsu dari sejumlah alat uji

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×