kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,49   -13,02   -1.39%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HIV dan AIDS itu berbeda


Selasa, 01 Desember 2015 / 10:01 WIB
HIV dan AIDS itu berbeda


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia.

Namun, masih banyak yang belum bisa membedakan antara HIV dan AIDS.

Bahkan, banyak yang menganggap keduanya sama.

Disarikan dari Healthline.com, HIV, kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, merupakan virus yang bisa menyebabkan sebuah kondisi yang disebut AIDS.

Nama HIV menggambarkan seperti apa virus ini, hanya menginfeksi manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, membuatnya menjadi tidak bisa bekerja efektif seperti seharusnya.

Virus ini hidup dalam cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina.

Penularannya terjadi melalui hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan kondom, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang sedang dikandung.

Tidak seperti banyak virus lain, sistem imun kita tidak bisa menyerang balik dan membersihkan secara tuntas HIV.

Para ilmuwan belum dapat mengetahui mengapa tubuh kita tidak bisa melawan HIV.

Meski begitu, obat-obatan dengan sukses bisa mengendalikannya.

Jika HIV adalah virus yang menyebabkan infeksi, AIDS adalah kondisi atau sindrom.

Terinfeksi HIV bisa membuat seseorang mengalami AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome).

AIDS terjadi ketika HIV menyebabkan kerusakan serius pada sistem imun.

Kondisi ini sangat kompleks dan bervariasi pada setiap orang.

Gejala AIDS sangat terkait dengan infeksi yang seseorang alami sebagai akibat dari kerusakan sistem imun.

Orang yang sudah masuk pada kondisi AIDS tubuhnya tidak bisa melawan infeksi, sesederhana virus influenza, seperti halnya pada orang yang normal.

Mereka juga lebih rentan terkena tuberkulosis, radang paru, jamur, dan infeksi lainnya.

Beberapa tahun lalu, diagnosis HIV atau AIDS berarti lonceng kematian.

Namun, berkat penelitian dan pengembangan terapi baru, orang yang terinfeksi virus ini bisa hidup panjang dan produktif.

Orang yang terinfeksi HIV bisa saja hidup sehat tanpa masuk pada tahap AIDS.

Meski begitu, orang yang sudah pada kondisi AIDS pasti memiliki virus HIV di tubuhnya.

Karena belum ada obatnya, infeksi HIV tidak bisa benar-benar dihilangkan dari tubuh.

(Lusia Kus Anna)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×