kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demam scarlet, apa itu?


Jumat, 07 Oktober 2016 / 15:54 WIB
Demam scarlet, apa itu?


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Demam pada anak bisa bervariasi salah satu jenisnya adalah demam scarlet. Demam jenis ini biasanya diikuti dengan ruam pada sekujur tubuh.

Demam jenis ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut streptokokus. Bakteri ini mengeluarkan racun yang mengakibatkan ruam di sekitar tubuh.

Kira-kira berbahaya tidak ya demam scarlet? Berikut beberapa hal menurut New Kids Center yang perlu diketahui agar mengenal demam scarlet.

Gejala yang paling jelas tentu adalah ruam. Ruam yang muncul terlihat seperti luka bakar akibat sinar matahari. Biasanya ruam berwarna merah muda atau merah dan cenderung bisa menyebar.

Ruam biasanya dimulai dari leher dan menyebar ke arah dada hingga lengan. Jika ruam sudah mulai sembuh biasanya kulit akan mulai mengelupas.

Selain ruam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, muntah hingga hilangnya nafsu makan menjadi gejala yang umum terjadi.

Demam yang dialami oleh penderita demam scarlet bisa mencapai 38 derajat celcius atau lebih dan kerap disertai menggigil. Sakit tenggorokan juga menjadi gejala kondisi ini.

Radang tenggorokan juga disertai bercak putih di area tenggorokan. Kondisi ini menyebabkan anak susah menelan. Benjolan kecil seperti strawberry juga muncul di area lidahnya.

Pencegahan demam ini sangat penting karena memiliki sifat mudah menular. Bahkan, bakteri dapat menyebar melalui air. Batuk dan bersin sekalipun perlu dijaga.

Anak yang mengalami demam scarlet sebaiknya dijauhi dari lingkungan sekitar sebab batuk dan bersin sekalipun dapat menyebabkan risiko infeksi menular. Bahkan anak yang terkena demam scarlet perlu dipisahkan alat makan dan minumnya.

Antibiotik menjadi obat yang perlu diberikan saat anak terkena demam scarlet. Biasanya demam scarlet membutuhkan waktu hingga 10 hari untuk proses pemulihannya.

Kita bisa mencegah paparan bakteri ini dengan menjaga kondisi anak tetap higienis. Berikan anak cukup air jika sudah mulai mengalami sakit tenggorokan.

(Gisela Niken/Tabloid Nakita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×