kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Apa saja cek kesehatan rutin yang harus dilakukan dan indikatornya?


Selasa, 16 Maret 2021 / 22:15 WIB
​Apa saja cek kesehatan rutin yang harus dilakukan dan indikatornya?


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Cek kesehatan rutin atau medical check up dilakukan secara rutin untuk membantu mengevaluasi kondisi kesehatan seseorang. 

Medical check up juga dapat mengantisipasi sekaligus mendeteksi risiko keberadaan penyakit di dalam tubuh.

Semakin dini kita tahu risiko atau masalah kesehatan di tahap awal, memungkinkan untuk lebih mudah ditangani.

Lantas, cek kesehatan rutin apa saja?

Baca Juga: ​Apa beda mutasi, varian, dan strain virus? Ini penjelasannya

Jenis cek kesehatan rutin atau medical check up

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut adalah cek kesehatan rutin atau medical check up yang wajib dilakukan:

1. Cek tekanan darah: Cek tekanan darah adalah salah satu cara deteksi dini risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Angka pemeriksaan normal jika di bawah 140/90 mmHg. 

2. Cek kadar gula darah: Cek kadar gula darah dapat membantu mendeteksi masalah diabetes. Hasil tes normal jika kadar gula dalam darah < 100

3. Cek lingkar perut: Lemak perut berlebihan dapat memicu masalah kesehatan seperti serangan jantung, stroke, dan diabetes. Batas aman lingkar perut untuk pria adalah 90 cm dan wanita 80 cm. 

Selain itu juga cek IMT (Indeks Massa Tubuh) untuk menghitung jumlah berat badan (BB) normal yang tepat.  Rumus IMT = Berat Badan (kg)/ Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m). Hasilnya:

  • < 18,5 artinya berat badan kurang.
  • Antara 18,5 - 24,9 artinya berat badan normal.
  • Antara 25,0 - 29,9 artinya berat badan berlebih. 
  • > 30 artinya kegemukan atau obesitas. 

4. Cek kolesterol total: Ada beberapa jenis kolesterol yang harus dicek. Di antaranya adalah kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida. 

Kolesterol LDL disebut juga kolesterol jahat. Jenis kolesterol ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. LDL disarankan < 100. 

  • <100 artinya optimal. 
  • 100-129 artinya dekat optimal/ di atas optimal
  • 130-159 artinya garis batas tinggi
  • 160-189 artinya tinggi
  • >190 artinya sangat tinggi

Kolesterol HDL disebut kolesterol baik. 

  • >60 artinya tinggi optimal menurunkan risiko penyakit jantung. 
  • <40 pada pria dan <50 pada wanita artinya rendah, risiko untuk penyakit jantung meningkat. 

Trigliserida, kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan risiko terkena penyakit arteri coroner. 

  • <150 artinya normal
  • 150-199 artinya agak tinggi
  • 200-499 artinya tinggi
  • >500 artinya sangat tinggi

Kolesterol total pengukurannya dari total kolesterol LDL, HDL, dan komponen lipid lainnya. Kolesterol total selalu disarankan < 200. 

  • < 200 artinya normal
  • 200-239 artinya agak tinggi
  • > 240 artinya tinggi

5. Cek arus puncak espirasi: Salah satu cek kesehatan untuk uji fungsi paru. Dilakukan pada penderita asma/berbagai penyakit obstruktif lain untuk menilai kemampuan paru-paru. 

6. Deteksi dini kanker leher rahim: Cara paling umum secara berkala yakni dengan tes pap smear yang dilakukan jika tidak dalam keadaan haid/hamil dan tes IVA dapat dilakukan kapan saja. 

Selanjutnya: Makin banyak negara yang tangguhkan vaksin Covid-19, AstraZeneca angkat bicara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×