kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adaptasi new normal saat pandemi virus corona masih belum mereda


Senin, 04 Januari 2021 / 13:05 WIB
Adaptasi new normal saat pandemi virus corona masih belum mereda


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih berlanjut dan jumlah pasien baru terpapar corona terus ada. Namun, hidup terus bergulir maka mau tidak mau kita harus menjalankan aktivitas agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Maka mau tidak mau kita harus melanjutkan kehidupan dengan kebiasaan baru atau disebut dengan new normal.

Di masa new normal ini,  semua orang dituntut melakukan adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang masih dikelilingi pandemi. Menurut Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI, new normal adalah pilihan yang tidak bisa dilawan jika ingin tetap melanjutkan hidup. "Mau tidak mau, bisa atau tidak bisa kita harus dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan kenormalan baru," ujarnya pada Kontan.c,id, Minggu (3/1).

Dari waktu ke waktu, perubahan situasi pasar juga semakin kompleks dan cepat. Pandemi ini membuat perubahan menjadi berkali lipat lebih cepat. Aestika memandang, orang-orang yang bisa bertahan ke depan adalah mereka yang beradaptasi dengan cepat.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (3/1): Bertambah 6.877 kasus, selalu jaga jarak

Ia mengaku sudah banyak melakukan adaptasi terhadap kondisi yang ada saat ini. Pertama, Aest selalu selalu disiplin dan konsisten menerapkan protokol kesehatan dimanapun ia berada. Kedua, tetap produktif di tengah keterbatasan. Caranya, dengan aktif menggunakan teknologi digital  seperti virtual meeting, digital collaboration tools, dan lain-lain 

Awal menerapkan new normal, Aest tentu merasa berat. Namun, perlahan ia bisa beradaptasi dan banyak hal positif juga yang diraih dari kondisi new normal tersebut seperti kesadaran diri akan gaya hidup sehat dan digital awareness kita dalam memanfaatkan teknologi sebagai solusi yang ternyata lebih efisien.

Adapun hal yang hilang dirasakan Aest saat ini dibandingkan masa normal adalah ketidakleluasaan untuk bepergian, mendatangi tempat keramaian, dan berkumpul bersama rekan-rekan atau sahabatnya seperti dulu lagi.  "Namun, hidup adalah tentang sebuah perjalanan, tentang cara menjalaninya dan memberi arti pada perjalanan itu. Selamat berkarya terus dengan tujuan menjadi bih baik dan luar biasa," pungkasnya. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Waspada yang ingin berlibur, ini zona merah corona di Indonesia per akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×