kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adaptasi dan edukasi dinilai jadi hal terpenting saat new normal


Sabtu, 09 Januari 2021 / 12:10 WIB
Adaptasi dan edukasi dinilai jadi hal terpenting saat new normal


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2021, status pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Meski begitu, setelah menjalani masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia mulai masuk ke dalam kehidupan normal baru (new normal). 

Dalam masa new normal ini, sebenarnya banyak hal yang perlu dipelajari agar bisa tetap beraktivitas dengan aman di tengah pandemi Covid-19. Hal paling utama, perlunya ada adaptasi yang dilakukan masyarakat, paling sederhana dalam lingkup keluarga inti di rumah. 

Hal terpenting menurut rappler.com, antara lain pentingnya edukasi mengenai new normal dan Covid-19. Secara sederhananya, edukasi mengenai memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) perlu secara terus menurus diperhatikan dan ditekankan dalam keluarga. 

Baca Juga: Masuk Bali, pelaku transportasi logistik jalur darat bisa rapid test antigen gratis

Sekaligus, bagi anggota keluarga yang masih belum tahu jelas mengenai bahaya dan cara menghindari Covid-19 perlu terus diedukasi. Serta tetap selalu update terhadap perkembangan terkini agar lebih waspada. 

Nah, hal yang paling penting meski terdengar sepele adalah mengutamakan protokol kesehatan walaupun di rumah. Jika ada anggota keluarga yang sudah mulai bekerja, maka saat kembali ke rumah harus di cek suhu tubuh. Kemudian gerakan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik harus dilakukan. 

Hal ini lah yang dilakukan Sekretaris Perusahaan PT Bank Syariah Bukopin (BSB) Evi Yulia Kurniawati. Sebagai ibu rumah tangga yang bekerja, menjaga kesehatan sudah pasti menjadi fokus utama. 

Untuk itu, Evi menjelaskan sejak masa pandemi dirinya dan juga anggota keluarga lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat. Serta menjaga ketahanan tubuh, seperti mengkonsumsi vitamin, madu hingga jamu herbal seperti kunir. "Kalau malam hari, kami selalu minum jahe, kencur dan jeruk dicampur," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/1).

Baca Juga: Kasus Indonesia tembus 800.000, cermati 7 gejala baru virus corona menurut WHO

Bukan hanya menjaga makanan dan minum vitamin saja, Evi juga menjelaskan dalam masa pandemi sangat dianjurkan oleh pakar untuk melakukan olahraga. Adapun, olahraga yang dilakukan Evi kebanyakan bersepeda sekaligus berjemur di matahari pagi. 

Kalaupun memutuskan untuk pergi keluar rumah, Evi dan keluarga selalu mematuhi protokol 3M. Khususnya menghindari tempat kerumunan. Dia pun menganjurkan apabila ingin bepergian, disarankan ke alam terbuka agar lebih terhindar dari penyebaran virus sekaligus tidak terlalu ramai. 

Nah, sejauh ini anggota keluarganya pun sudah dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru ini. Termasuk pula dengan urusan pekerjaan seperti kerja dari rumah (work from home/WFH). 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: BREAKING NEWS: MUI menyatakan vaksin Sinovac halal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×