kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

6 Gejala Covid-19 terbaru selain batuk dan demam


Rabu, 30 Desember 2020 / 08:40 WIB
6 Gejala Covid-19 terbaru selain batuk dan demam
ILUSTRASI. Gejala terbaru dari infeksi virus corona yang ditemukan ialah pasien mengalami halusinasi mencium bau ikan yang menyengat, REUTERS/Fabrizio Bensch


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin banyak hal yang terungkap mengenai virus corona yang sudah setahun menjadi pandemi global. Di antaranya mengenai gejala seseorang terinfeksi Covid-19.  

Gejala terbaru dari infeksi virus corona yang ditemukan ialah pasien mengalami halusinasi mencium bau ikan yang menyengat, belerang, dan bau manis yang tidak enak. 

Gejala yang timbul tersebut, dilansir Sky News pada Minggu (27/12/2020), disebut dengan gejala parosmia atau distorsi penciuman. 

Seorang ahli bedah telinga dan tenggorokan (THT), Profesor Nirmal Kumar, mengatakan hal ini adalah gejala yang sangat aneh dan unik. Kumar sendiri merupakan presiden dari THT Inggris yang juga petugas medis yang mengidentifikasi anosmia pada penderita Covid-19. 

Dia adalah salah satu pihak yang medesak Kesehatan masyarakat Inggris untuk menambahkan anosmia ke dalam daftar gejala Covid-19, beberapa bulan sebelum menjadi panduan resmi. Terkait dengan gejala baru, ia mencatat di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di Inggris beberapa mengalami parosmia. 

Baca Juga: Menkes: Sekitar 16-18 Januari 2021, akan terjadi lonjakan kasus Covid-19

Parosmia merupakan satu di antara gejala seseorang terjangkit Covid-19 selain batuk dan demam. 

Berikut sejumlah gejala virus corona yang telah diketahui: 

1. Kehilangan kemampuan indera penciuman 

Seseorang yang kehilangan indra penciuman atau anosmia adalah salah satu gejala yang kentara sebagai indikasi seseorang terkena Covid-19. 
Dilansir Kompas.com, Jumat (2/10/2020), bukti hilangnya indra penciuman dan perasa sebagai tanda Covid-19, pertama kali dilaporkan pada Bulan April 2020. 

Baca Juga: Penting! Tak perlu PCR, pasien Covid-19 yang sudah isolasi mandiri boleh bekerja lagi

Kemudian, kondisi tersebut ditambahkan ke dalam daftar gejala resmi pada pertengahan Mei. Salah satu penelitian mengenai ketidakmampuan mencium bau ini dilakukan oleh Profesor Batterham, dari responden yang direkrut periode 23 April hingga 14 Mei 2020. 

Dari orang-orang yang positif Covid-19 tersebut, mereka melaporkan empat minggu sebelumnya tak bisa mencium bau dan mengecap rasa. 




TERBARU

[X]
×