kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, obesitas mengintai detak jantung


Kamis, 27 Juli 2017 / 14:22 WIB
Awas, obesitas mengintai detak jantung


Sumber: Kompas.com | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Jangan sepelekan kegemukan. Berat badan sangat berlebih alias obesitas dan pola makan tinggi lemak dapat meningkatkan resiko orang terkena penyakit jantung.

Demikian kesimpulan dari sebuah penelitian terbaru. Fakta ini mendukung studi sebelumnya yang menyebut obesitas juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol naik. Kedua hal itu juga menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Para ahli percaya bahwa obesitas memicu respons kekebalan tubuh yang meningkatkan resiko seseorang terkena serangan jantung. Dalam penelitian yang dilakukan dengan mengambil sampel darah 1.172 orang berbadan kurus dan obesitas, ditemukan sel darah putih atau sel T berada cukup banyak pada orang gemuk.

Tingkat sel darah putih yang lebih tinggi juga ditemukan pada tikus yang diberi menu makanan tinggi lemak. Para peneliti menyimpulkan bahwa menu makanan tinggi lemak menyebabkan obesitas—serta penyebab peradangan berbahaya ini.

Profesor Federica Marelli-Berg dari QMUL's William Harvey Research Institute mengatakan, dari penelitian ini diketahui hubungan langsung antara makanan yang kita makan, berat badan dan peradangan berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Hasil riset ini diharapkan bisa membantu para ahli menemukan obat yang fokus pada molekul penyebab peradangan tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×